Penulisan Sejarah Ada Dua Bentuk, Yaitu Penulisan yang Bersifat Deskriptif Naratif dan Deskriptif Analitis

Posted on

Apakah Anda sedang mencari penulisan sejarah ada dua bentuk, yaitu penulisan yang bersifat deskriptif naratif dan deskriptif analitis, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

❤️Soal:

Penulisan sejarah ada dua bentuk, yaitu penulisan yang bersifat deskriptif naratif dan deskriptif analitis. Terangkan tentang penulisan yang bersifat deskriptif naratif dan deskriptif analitis!

❤️Jawaban:

Penulisan sejarah dapat dibagi menjadi dua bentuk utama: penulisan yang bersifat deskriptif naratif dan penulisan yang bersifat deskriptif analitis. Berikut adalah penjelasan singkat tentang kedua bentuk penulisan sejarah tersebut:

1. Penulisan yang Bersifat Deskriptif Naratif:

  • Deskripsi: Penulisan deskriptif naratif berfokus pada penyajian fakta sejarah secara kronologis dan naratif. Penulis menceritakan peristiwa-peristiwa sejarah dengan cara yang bersifat naratif dan mengikuti alur waktu tertentu.
  • Tujuan Utama: Menyampaikan informasi sejarah dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Penekanan diberikan pada cerita atau narasi yang menangkap peristiwa-peristiwa sejarah dengan urutan waktu yang jelas.
  • Contoh: Buku sejarah naratif yang menceritakan perkembangan suatu peradaban dari awal hingga masa kini, dengan fokus pada kronologi peristiwa dan tokoh-tokoh penting.

2. Penulisan yang Bersifat Deskriptif Analitis:

  • Deskripsi: Penulisan deskriptif analitis tidak hanya menyajikan fakta sejarah, tetapi juga mencoba menganalisis dan menginterpretasinya. Penulis tidak hanya memberikan cerita, tetapi juga menyelidiki makna di balik peristiwa-peristiwa tersebut.
  • Tujuan Utama: Memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang sebab-akibat, hubungan sebab dan dampak, serta menggali implikasi dari peristiwa sejarah. Fokus pada analisis memungkinkan pembaca untuk melihat lebih dari sekadar kronologi.
  • Contoh: Sebuah makalah sejarah yang tidak hanya menjelaskan peristiwa politik, tetapi juga menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan politik, dampaknya pada masyarakat, dan relevansinya dengan konteks global.
Baca juga  Jam’iyatul Khair merupakan organisasi orang-orang keturunan

Perlu dicatat bahwa dalam praktiknya, banyak karya sejarah menggabungkan elemen-elemen dari kedua bentuk penulisan ini. Sejarawan sering menggunakan narasi untuk membangun kerangka waktu dan menyajikan informasi, sementara analisis membantu menjelaskan dan memberikan makna lebih dalam terhadap peristiwa sejarah. Keduanya memiliki peran penting dalam memahami dan menyajikan sejarah dengan cara yang informatif dan relevan.

Baca juga: Apa saja Karakteristik yang dimiliki Naskah Historiografi Tradisional