Amperemeter : Pengertian, Fungsi, Bagian-Bagian, Jenis, Cara Menggunakan, Cara Membaca, dan Rumusnya

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Amperemeter : Pengertian, Fungsi, Bagian-Bagian, Jenis, Cara Menggunakan, Cara Membaca, dan Rumusnya, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

fungsi amperemeter

Pengertian Amperemeter

 Amperemeter adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur besaran kuat arus listrik yang ada pada rangkaian elektronika . Simbol amperemeter dilambangkan dengan A/m dengan rumus  I = V/R dan satuan Ampere (A), milliamper (mA) dan mikroamperemeter.

Penggunaan alat ukur yang satu ini tentunya memiliki batas kapasitas maksimal, namun anda bisa mengakalinya untuk memperbesar angka pengukuran dengan menggunakan rangkaian listrik paralel yang dikombinasikan dengan resistansi Shunt (Rsh).

Arus listrik berasal dari pergerakan muatan positif menuju negatif. Ada juga pengertian lain yaitu adanya beda potensial sehingga dua kutub saling menyeimbangkan.

Selain itu, arus juga terjadi karena pergerakan elektron ke tempat yang bermuatan positif. Muatan yang bergerak per waktu dinamakan arus dengan satuan ampere atau coulomb per sekon.

Fungsi Amperemeter

Fungsi amperemeter yang utama adalah sebagai pengukur besaran kuat arus listrik yang melewati rangkaian elektronika. Kuat arus yang terukur oleh amperemeter memiliki besaran yang sama dengan kuat arus yang melewati sebuah rangkaian. Berikut beberapa detail fungsi amperemeter :

Pengukur arus

Fungsi amperemeter yang paling utama adalah mengukur arus. Ini adalah besaran turunan yang berasal dari muatan listrik dan waktu. Arus terjadi karena pergerakan muatan tersebut hingga terjadi keseimpangan. Arus semakin bertambah jika muatan karena beda potensial sangat besar dan bergerak cepat.

Baca juga  Gaya Gesek: Pengertian, Rumus, Asal, Jenis, Manfaat dan Contohnya

Cek kerusakan listrik

Arus menjadi bukti keberadaan listrik. Jika sedang terhenti, Anda tidak akan melihat lampu nyala atau lainnya. Akan tetapi, Anda sebaiknya menggunakan alat ini untuk memastikan kondisi yang valid.

Amperemeter juga terdapat pada multimeter. Ini merupakan alat yang mengukur tiga komponen yaitu arus, hambatan, dan tegangan. Sebelum dipakai, pengguna wajib membuat penyesuaian sehingga alat bekerja dengan baik.

Bagian-Bagian Amperemeter

1. Galvanometer

Bagian utama dari amperemeter ialah galvanometer.  Galvanometer adalah alat yang dapat mendeteksi keberadaan arus listrik dan mengukurnya dengan memanfaatkan prinsip gaya Lorentz.

Sayangnya, galvanometer punya keterbatasan dalam pengukuran arus, yaitu hanya bisa mengukur arus dengan nilai sangat kecil. Nah, untuk memperbesar batas kemampuan pengukuran arus tersebut, dipasanglah resistor yang memiliki nilai resistansi sangat kecil secara paralel pada galvanometer.

2. Terminal Positif dan terminal Negatif

Karena dipasang seri, terminal positif pada amperemeter adalah tempat masuknya arus positif dan terminal negatif untuk jalan keluar negatif output dari rangkaian yang diukur.

3. Measuring Limit

Measuring limit atau batas pengukuran menunjukan nilai maksimal yang bisa diukur menggunakan amperemeter.

4. Maximum Scale

Maximum scale menunjukkan skala maksimum yang bisa ditampilkan di panel penampil.

5. Shunt Resistance

Shunt adalah komponen dalam amperemeter berfungsi untuk membuat jalur hambatan arus listrik rendah yang memungkinkannya melewati titik lain dalam rangkaian. Komponen inilah yang kami maksud dengan resistor kecil, dan dipasang secara paralel dengan galvanometer. Untuk mencegah penyimpangan saat pengukuran,  maka nilai resistansi shunt harus sangat kecil, sama dengan atau kurang dari 1 ohm.

6. Jarum penunjuk

Jarum yang menunjukkan nilai arus terukur ini terintegrasi dengan kumparan pada galvanometer sehingga ketika ada arus yang memutar kumparan, jarum pun ikut berputar dan menunjukkan besar nilainya. Pada Amperemeter digital, nilai arus ditunjukkan oleh angka digital yang ditampilkan pada display.

Jenis Amperemeter

1. Amperemeter AC

Amperemeter AC adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya arus yang terdapat pada rangkaian listrik AC atau seri.

Baca juga  Penelitian Kualitatif Tidak Memerlukan Hipotesis dalam Tahapan Kerjanya. Mengapa Jenis Penelitian

Amperemeter ini memperoleh arus yang melalui penghantar yang telah terpasang pada suatu rangkaian listrik AC. Cara penggunaan alat ini adalah sebagai berikut:

  • Sambungkan Amperemeter AC dengan konduktor yang telah dipotong sebelumnya.
  • Lalu, cermati jarum yang mengarah ke angka yang terdapat pada Amperemeter AC.
  • Pahami karakteristik Amperemeter AC untuk memperoleh besaran arus listrik yang tepat.
  • Hitung arus listrik. Caranya cukup dengan mengalikan angka yang telah ditunjuk serta angka dalam skala maksimum untuk mengetahui hasilnya.

2. Amperemeter DC

Amperemeter DC adalah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui besar kecilnya arus yang terdapat pada rangkaian listrik DC. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Amperemeter tidak hanya bisa digunakan untuk mengukur arus listrik AC saja.

Tetapi juga bisa digunakan untuk mengukur arus listrik DC yang terhubung secara seri. Cara penggunaannya, hampir sama dengan cara menggunakan jenis AC.

Cara Menggunakan Amperemeter

Cara menggunakan amperemeter harus sesuai ketentuan. Saat sedang melakukan praktik, Anda mengerti bahwa alat ini juga rentan terhadap elektromagnet. Smartphone dan laptop sebaiknya tidak berada dekat alat tersebut.

Pada rangkaian seri, semua posisi memiliki arus yang sama. Anda menempatkan hambatan untuk mengubah tegangan dan ingin mengetahui nilai arus di lokasi tersebut. Amperemeter segera disambungkan ke hambatan secara seri.

Perlu diketahui bersama, rangkaian yang dimaksud adalah susunan antara amperemeter dan alat lain yang ingin diketahui arusnya. Meskipun sistem listrik paralel, alat tetap dipasang secara berurutan dengan komponen lain. Kutub positif disambungkan ke negatif.

Cara Membaca Amperemeter

Perlu dipahami bahwa Amperemeter ditunjukkan menggunakan simbol A dalam tiap rangkaian listrik, sedangkan satuannya dalam SI ialah ampere yang disimbolkan pula dengan A.

Baca juga  Manfaat Mengikuti Lelang Proyek / Tender Bagi Perusahaan

Untuk bisa membacanya, tentu Amperemeter harus dipasang secara seri, dan arus listrik juga harus melalui hambatan yang dilambangkan dengan R. Dan hambatan yang dilalui ini juga harus sama dengan kuat arus yang mengalir.

Sebagai contoh, misalnya amperemeter memiliki hambatan, dimana dengan disisipkannya ampere-meter itu maka akan mengakibatkan arus listrik pada rangkaian menjadi sedikit berkurang. Sehingga Idealnya adalah, dalam suatu amperemeter tentu harus mempunyai hambatan yang kecil supaya arus listrik bisa berkurang dalam suatu rangkaian juga sangat kecil.

Rumus Amperemeter

I=V/R

Catatan:

  • V atau Volt berarti Tegangan
  • I atau Ampere berarti Arus
  • R atau Ohm berarti Hambatan


Baca juga : Drainase permukaan dan drainase bawah permukaan

Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Amperemeter : Pengertian, Fungsi, Bagian-Bagian, Jenis, Cara Menggunakan, Cara Membaca, dan Rumusnya. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Fisika berikutnya.