Pengertian dan Fungsi Kolom Praktis dan Kolom Utama

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Pengertian dan Fungsi Kolom Praktis dan Kolom Utama, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

Pengertian dan Funsi Kolom Praktis dan Kolom Utama

Dalam proses pembangunan properti, banyak komponen-komponen penting yang vital terhadap hasil akhir sebuah pondasi bangunan. Salah satu komponen tersebut adalah penggunaan kolom praktis pada bangunan. Secara umum, terdapat dua jenis kolom yang sering digunakan dalam proses pembangunan. Kolom praktis sendiri merupakan salah satu jenis kolom.

Pengertian Kolom Praktis

Menurut penelitian ilmiah oleh AS Saptari dilansir dari itenas.ac.id, kolom praktis adalah kolom yang berada antar dinding untuk membantu fungsi kolom utama. Berdasarkan SNI 03-2834-1992, ukuran kolom praktis yang terbuat dari beton bertulang berukuran 15 cm x 20 cm dengan tulangan utama minimal ∅ 12 mm, sengkang ∅ 8 mm dengan jarak 10 cm yang berfungsi sebagai pengaku dinding pasangan.

Jadi, secara sederhana, kolom jenis satu ini merupakan tiang struktur yang dibuat untuk memperkuat dinding bangunan. Adapun struktur kolom dari beton umumnya terpasang dalam jarak 3 meter hingga 4 meter atau setara 9 m2.

Fungsi Kolom Praktis

Fungsi kolom praktis adalah memperkuat dinding agar tetap tegak dan kokoh. Dinding yang terbuat dari susunan batako atau bata biasanya tidak memiliki kekuatan apabila didorong oleh gaya melintang.

Nah, kolom inilah yang membantu memperkuat dinding dari gaya melintang sehingga tidak mudah roboh apabila didorong atau saat terjadi gempa. Tanpa kolom tersebut, risiko keruntuhan atau keseluruhan bangunan akan lebih besar.

Baca juga  Manfaat, Kegunaan dan Fungsi Aspal

Rangka struktur dari kolom biasanya berada dalam posisi vertikal untuk menopang beban balok. Untuk membuat kolom praktis, kamu membutuhkan besi kolom praktis. Adapun harga kolom praktis per meter tergantung ukurannya.

Pengertian dan Fungsi Kolom Utama

Kolom utama sendiri merupakan penyangga beban utama dalam struktur bangunan. Sama seperti kolom praktis, kolom utama biasanya diaplikasikan pada jarak 3-4 meter antara balok pembentuk bangunan. Selain itu fungsi kolom utama juga berfungsi untuk memperkokoh bangunan dari kerusakan atau resiko bangunan runtuh.

Tanpa kehadiran kolom utama pada bangunan, dipastikan resiko bangunan roboh sangat tinggi. Kolom utama ini menjaga atau menopang bobot mulai dari atap rumah dan beban disalurkan dingga tanah. Mengingat betapa pentingnya kolom utama, jangan lupa untuk memastikan kolom praktis dan utama terpasang secara sempurna.

Perbedaan Kolom Praktis dengan Kolom utama

Menurut keterangan Kementerian PUPR, berikut perbedaan keduanya. Perbedaan kolom praktis dan kolom utama sebagai berikut :

  • Kolom utama memiliki peranan dalam menopang keseluruhan bangunan secara vertikal. Sementara praktis berfungsi untuk menahan dinding dari gaya melintang agar tidak roboh.
  • Kolom utama menopang balok dan plat lantai pada bangunan. Sementara praktis tidak diperhitungkan untuk menopang balok ataupun lantai meskipun dalam kenyataannya peletakannya dapat membantu struktur menopang balok.
  • Kolom utama biasanya berukuran besar atau pipih panjang dengan pondasi yang dalam. Sementara praktis biasanya tersembunyi dalam dinding, tidak kelihatan dari luar dan menggunakan fondasi menerus seperti dinding.
Kolom UtamaKolom Praktis
Menahan keseluruhan struktur bangunan dalam bentuk vertikal.Menahan dinding secara horizontal agar tidak retak maupun roboh.
Komponen kolom utama berbentuk lebih besar dan panjang serta dapat terlihat dari luar.Komponen tersembunyi dalam dinding sehingga tidak terlihat dari luar.
Ditempatkan pada pondasi yang cukup dalam.Ditempatkan antara dinding-dinding balok
Menopang struktur bangunan balok dan lantai bangunan.Membantu kolom utama dalam menopang balok.

Ukuran Kolom Praktis

Ukuran kolom bervariasi tergantung jarak peletakan maupun material yang digunakan, Property People.

Baca juga  Biaya dan Contoh pemasangan plafon kamar

Untuk tembok batako, ukuran kolom praktis pada umumnya berukuran 10 cm x 10 cm,  12 cm x 12 cm hingga 15 cm x 15 cm. Sementara itu, ukuran menurut SNI 03-2834-1992 yang terbuat dari beton bertulang berukuran 15 cm x 20 cm.

Untuk material dinding kayu atau papan kayu maka kolom bisa menggunakan kayu batangan berukuran minimal 8 cm x 8 cm. Jarak kolom harus diperhatikan karena membantu kolom utama. Adapun jarak maksimal kolom pada sudut-sudut pertemuan pasangan bata.

Data Teknis Kolom Praktis

Detail kolom praktis ukuran 15 cm x 15 cm dapat digunakan untuk  membangun rumah 1 lantai. Sedangkan, untuk rumah bertingkat dua atau tiga lantai memerlukan ukuran kolom yang lebih besar serta penggunaan material besi tulangan yang lebih besar.

  1. Ukuran kolom 15 cm x 15 cm.
  2. Tulangan pokok menggunakan besi dimater 10 mm.
  3. Tulangan sengkang menggunakan besi diameter 8 mm dengan jarak pemasangan 15 cm sampai 20 cm.
  4. Tebal selimut beton yaitu jarak antara sisi luar besi tulangan dengan permukaan beton terluar yaitu 2 cm.
  5. Dapat menggunakan beton mutu K-175, K-200 atau yang lebih bagus lagi.
  6. Bekisting bisa dibuat dari papan ukuran lebar 20 cm sepanjang 2,5 m yang banyak dijual di toko bangunan.
  7. Pada kondisi tertentu, pembuatan kolom praktis bisa dengan cara memasang dinding batu bata terlebih dahulu sehingga dapat digunakan sebagai cetakan pada kedua sisi kolom.
  8. Umur beton normal untuk mengeras sempurna adalah 28 hari, jadi pembongkaran beskisting bisa disesuaikan dengan umur kuat beton.

Baca juga : Jenis-Jenis Kolom

Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Pengertian dan Fungsi Kolom Praktis dan Kolom Utama. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Sipil berikutnya.