Apakah Anda sedang mencari Metamorfosis pada hewan serangga dan Amphibia dikendalikan oleh hormon, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
❤Soal:
Metamorfosis pada hewan serangga dan Amphibia dikendalikan oleh hormon
❤Jawaban:
Metamorfosis pada hewan serangga dan amfibi dikendalikan oleh beberapa jenis hormon, yang bekerja sama untuk mengatur perubahan fisik dan fisiologis yang terjadi selama proses ini. Berikut adalah beberapa hormon utama yang terlibat:
1. Hormon Ecdysone (Ekdison):
- Hormon ini diproduksi oleh kelenjar protoraks pada serangga dan sel-sel khusus di epidermis amfibi.
- Ecdysone bertanggung jawab untuk memicu molting, yaitu proses pelepasan kerangka luar yang lama dan kaku pada serangga dan amfibi.
- Hormon ini juga berperan dalam diferensiasi sel, yaitu proses di mana sel-sel berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda.
2. Hormon Juvenile (JH):
- Hormon ini diproduksi oleh corpora allata pada serangga.
- JH menghambat metamorfosis pada serangga, sehingga mereka tetap dalam fase larva atau nimfa.
- Ketika kadar JH menurun, serangga akan mengalami metamorfosis dan berkembang menjadi dewasa.
3. Hormon Prothoracicotropic Hormone (PTTH):
- Hormon ini diproduksi oleh kelenjar prothoraks pada serangga.
- PTTH merangsang produksi ecdysone, sehingga memicu molting dan metamorfosis.
4. Hormon Tiroid:
- Hormon ini diproduksi oleh kelenjar tiroid pada amfibi.
- Hormon tiroid merangsang pertumbuhan dan perkembangan amfibi, termasuk metamorfosis.
Interaksi hormon-hormon ini sangat penting untuk memastikan bahwa metamorfosis terjadi dengan tepat dan menghasilkan individu dewasa yang sehat.
Berikut beberapa contoh bagaimana hormon-hormon ini bekerja pada serangga dan amfibi:
- Pada kupu-kupu, kadar JH tinggi pada larva akan menjaga mereka dalam fase larva. Ketika kadar JH menurun, ekdison akan memicu molting dan transformasi larva menjadi pupa. Di dalam pupa, ekdison dan hormon lainnya akan bekerja sama untuk mengubah larva menjadi kupu-kupu dewasa.
- Pada katak, kadar hormon tiroid yang rendah pada berudu akan menjaga mereka dalam fase berudu. Ketika kadar hormon tiroid meningkat, ekdison akan memicu molting dan transformasi berudu menjadi katak dewasa.
Penelitian tentang hormon dan metamorfosis masih terus berlangsung untuk memahami lebih lanjut bagaimana proses ini dikendalikan dan bagaimana hal itu dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hama serangga atau meningkatkan produksi amfibi.
Baca juga: Gigantisme adalah gangguan pertumbuhan yang menyebabkan anak-anak tumbuh sangat tinggi dan besar