Apakah Anda sedang mencari Bagaimana anda dapat mengenali suatu larutan bersifat asam atau basa, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
Soal :
Bagaimana anda dapat mengenali suatu larutan bersifat asam atau basa ?
Jawaban :
Untuk mengenali larutan bersifat asam atau basa dapat digunakan
- Kertas lakmus,
- Indikator asam-basa (PP, BTB, dll), dan
- pH meter.
Pembahasan :
Larutan Asam- Basa
Asam dan basa sering kita gunakan dalam kehidupan sehari – hari. Misalnya basa pada sabun mandi kita atau pada shampo rambut kita. Kemudian asam pada pada buah – buahan, yaitu asam sitrat pada buah jeruk. Cuka terdapat asam asetat yang biasa digunakan untuk campuran ketika memakan bakso.
Menurut perkembangan terdapat tiga teori asam basa yaitu :
1. Teori asam basa menurut Arrhenius
Menurut Arrhenius pada tahun 1884 mendefinisikan bahwa Asam adalah senyawa yang dalam air melepas ion H⁺ Basa adalah senyawa yang dalan air melepas ion OH⁻.
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923 J. N. Bronsted ahli kimia yang berasal dari Denmark dan T. M. Lowry ahli kimia yang berasal dari Inggris menjelaskan konsep asam basa berdasarkan transfer proton. Bronsted-Lowry mendefinisikan asam sebagai donor proton (ion hidrogen) dan basa sebagai akseptor proton (ion hidrogen).
Teori ini dapat menjelaskan reaksi asam-basa dalam pelarut lain yang tidak menggunakan air sebagai pelarut dan pada fase gas. Sebagai contoh adalah reaksi antara HCl dan NH3:
3. Teori asam basa menurut Lewis
Menurut Lewis, asam adalah zat yang menerima pasangan elektron. Sedangkan basa adalah zat yang menyumbangkan atau mendonasikan pasangan elektron. Transpor elektron tersebut membuat asam dan basa bereaksi, sehingga menghasilkan ikatan kovalen koordinat.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengenali suatu larutan bersifat asam atau basa :
1. Melalui reaksi ionisasi larutan
Asam = melepas ion H⁺
HCl (aq) —> H⁺ (aq) + Cl⁻ (aq)
H₂SO₄ (aq) —> 2H⁺ (aq) + SO₄²⁻ (aq)
Basa = melepas ion OH⁻
NaOH(aq) –> Na⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
KOH (aq) —> K⁺ (aq) + OH⁻ (aq)
2. Menggunakan kertas pH universal
Kertas pH universal digunakan untuk menentukan besarnya harga pH berdasarkan perubahan warna dari kertas tersebut yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam larutan.
Asam memiliki pH < 7
Basa memiliki pH > 7
3. Menggunakan kertas lakmus
Kertas lakmus baik merah atau biru juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa larutan tersebut bersifat asam atau basa.
Asam
- memerahkan kertas lakmus biru
- lakmus merah tetap merah
Basa
- membirukan kertas lakmus merah
- lakmus biru tetap biru.
4. Melalui rasa
Hal ini hanya dapat dilakukan pada larutan yang aman untuk dikonsumsi manusia dan tidak berbahaya bagi tubuh.
Asam = memiliki rasa masam contoh nya seperti air jeruk, belimbing, cuka
Basa = memiliki rasa pahit contoh air sabun, air sampo
Baca juga : Asam dan basa bila dicampur akan bereaksi dan menghasilkan
Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Bagaimana anda dapat mengenali suatu larutan bersifat asam atau basa. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Kimia berikutnya.