Apakah Anda sedang mencari asuhan keperawatan pada ibu masa nifas ny.s di wilayah kerja puskesmas playen ii, jika iya? Maka Anda berada di website yang tepat.
Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah!
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan indikator utama derajat kesehatan masyarakat dan ditetapkan sebagai salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs). AKI Indonesia diperkirakan tidak akan dapat mencapai target MDG yang ditetapkan, yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Berbagai upaya yang sudah dilakukan pemerintah masih belum mampu mempercepat penurunan AKI seperti yang diharapkan (Handayani, 2016). Pada tahun 2019 AKI di Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Sedangkan, target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup (Sali, 2019).
WHO (World Health Organization) mendefinisikan bahwa kematian ibu adalah kematian seorang wanita yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung setelah persalinan. Kematian ibu akibat komplikasi dari kehamilan dan persalinan tersebut terjadi pada wanita usia 15- 49 tahun diseluruh dunia. Sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan, terutama pada masa 2 jam postpartum (2 jam pasca persalinan). Kira- kira 75% kematian ibu disebabkan oleh perdarahan parah (sebagian besar perdarahan pasca salin) yaitu perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir, infeksi (biasanya pasca salin), tekanan darah tinggi saat kehamilan (preeklamsia/ eklamsia), partus lama/ macet, aborsi yang tidak aman (Endang, 2019).
Masa nifas adalah masa setelah persalinan sampai 6 minggu atau 42 hari. Ibu dalam masa nifas mengalami perubahan fisiologis, setelah keluarnya plasenta, kadar sirkulasi hormon HCG (human chorionic gonadotropin), human plasental lactogen, estrogen dan progesteron menurun (Walyani. 2017). Asuhan selama periode nifas perlu mendapat perhatian karena masa nifas merupakan masa yang rawan bagi ibu, tujuan dari asuhan masa nifas yaitu untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, melaksanakan skrining secara komprehensif, dan memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu masa nifas (Maritalia, 2012). 2 jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis bagi ibu dan bayi. Masa 2 jam pasca persalinan merupakan pemantauan perubahan- perubahan yang terjadi pada masa nifas untuk mengantisipasi komplikasi pada masa nifas. Dalam waktu 2 jam ini dilakukan monitor ketat tekanan darah setiap 15 menit, suhu tubuh setiap 4 jam pada 8 jam pertama lalu setiap 8 jam pada 8 jam berikutnya (Silfiyana, 2019d).
Pada masa nifas 6 jam setelah persalinan sampai 2 minggu setelah persalinan perlu dipantau kembali dengan tujuan mencegah terjadinya perdarahan, memastikan involusi uteri berjalan normal, menilai adanya kelainan pasca melahirkan, memastikan ibu mendapat cukup cairan, memastikan ibu menyusui dengan baik, memberikan konseling kepada ibu terutama kepada ibu kelahiran pertama karena belum memiliki pengalaman (Walyani, 2017). Komplikasi persalinan seringkali terjadi pada minggu pertama masa nifas. Komplikasi fatal yang umumnya terjadi seperti perdarahan, sepsis, eklamsia dapat menyebabkan kematian ibu pada masa nifas (Yustiawan, 2018). Beberapa kondisi yang sering dihadapi oleh ibu masa nifas yaitu perdarahan pasca persalinan, infeksi, cairan keluar dari vagina, inkontinensia urine, payudara bengkak, baby blues syndrome. Nyeri saat berhubungan seks (Putri. 2020).
Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Playen II pada tahun 2019 terdapat 279 ibu masa nifas dan hanya 277 yang melanjutkan pelayanan masa nifas. selama 3 tahun terakhir ini di Puskesmas Playen II tidak ada kematian pada ibu masa nifas, dan hanya terdapat kematian saat persalinan pada tahun 2018 berjumlah 1 orang.
Hasil studi pendahuluan kepada bidan Puskesmas Playen II untuk masalah kesehatan yang biasa terjadi pada ibu masa nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II yaitu asi belum keluar, hipertensi, serta ibu yang melakukan SC (section caesaria) dan lukanya belum kering. Biasanya Puskesmas Playen II melaksanakan program kegiatan PHN, kelas ibu dan kelas balita untuk menangani masalah kesehatan tersebut. Sampai saat ini dari pihak Puskesmas Playen II belum melaksanakan kegiatan kujungan nifas ke rumah pada ibu masa nifas. Pihak Puskesmas Playen II melakukan kunjungan kepada ibu masa nifas jika saat kehamilan ibu tersebut memiliki masalah kesehatan. Pada masa nifas, ibu seharusnya melakukan kunjungan nifas ke fasilitas kesehatan sebanyak minimal 3 kali setelah melahirkan. Kunjungan nifas bertujuan untuk memantau status kesehatan ibu dan bayi, melakukan pencegahan terhadap kemungkinan gangguan kesehatan ibu dan bayi, mendeteksi dini komplikasi atau masalah, dan menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu dan bayi (Yustiawan, 2018).
Berdasarkan uraian diatas peneliti memutuskan untuk membuat Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ibu Masa Nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah pada penelitian studi kasus ini adalah “Bagaimana Gambaran Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada Ibu Masa Nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II? ”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dari studi kasus ini adalah
1. Tujuan Umum
Menggambarkan asuhan keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
b. Menetapkan diagnosa keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
c. Menyusun perencanaan keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
d. Melaksanakan tindakan keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
e. Melakukan evaluasi keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
f. Melakukan dokumentasi keperawatan pada ibu masa nifas Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Playen II.
D. Manfaat Studi Kasus
Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Bagi institusi pelayanan puskesmas
Menjadi bahan masukkan bagi Puskesmas Playen II untuk menambah pengetahuan tenaga kesehatan dengan memberikan asuhan keperawatan pada ibu masa nifas.
2. Bagi institusi pendidikan
Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
3. Bagi pasien dan keluarga
Mengetahui perawatan yang tepat pada pasien ibu masa nifas.
4. Bagi pembaca
Menambah pengetahuan bagi pembaca tentang Asuhan Keperawatan Pada Ibu Masa Nifas.
5. Bagi peneliti
Menambah pengetahuan dalam pengaplikasian di lapangan dengan pasien masa nifas.
Lihat laporan lengkapnya: DISINI
Demikian yang dapat teknik area bagikan, tentang asuhan keperawatan pada ibu masa nifas ny.s di wilayah kerja puskesmas playen ii. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel laporan berikutnya.