Apakah Anda sedang mencari Perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
❤Soal:
Perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena
❤Jawaban:
Perkecambahan yang meninggalkan kotiledon di dalam tanah terjadi karena epikotil memanjang dan mengangkat plumula ke atas permukaan tanah. Hal ini disebut perkecambahan hipogeal.
Proses perkecambahan hipogeal:
- Biji menyerap air.
- Air mengaktifkan enzim dalam biji.
- Enzim memecah cadangan makanan dalam biji menjadi energi dan bahan pembangun untuk pertumbuhan embrio.
- Embrio tumbuh dan berkembang.
- Epikotil memanjang dan mengangkat plumula ke atas permukaan tanah.
- Kotiledon tetap berada di bawah tanah.
Ciri-ciri perkecambahan hipogeal:
- Epikotil memanjang dan mendorong plumula ke atas permukaan tanah.
- Kotiledon tetap berada di bawah tanah dan berfungsi untuk menyediakan makanan bagi embrio yang sedang tumbuh.
- Embrio memiliki satu kotiledon (monokotil) atau dua kotiledon (dikotil).
- Titik tumbuh terletak di atas kotiledon.
Contoh tumbuhan yang mengalami perkecambahan hipogeal:
- Padi
- Jagung
- Gandum
- Kelapa
- Bambu
Perbedaan dengan perkecambahan epigeal:
- Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah.
- Hipokotil memanjang dan mendorong kotiledon ke atas permukaan tanah.
- Contoh tumbuhan epigeal: kacang hijau, kacang merah, buncis.
Kesimpulan:
Perkecambahan hipogeal adalah proses perkecambahan di mana kotiledon tetap berada di bawah tanah. Hal ini terjadi karena epikotil memanjang dan mengangkat plumula ke atas permukaan tanah.
Baca juga: Tumbuhan yang mengalami perkecambahan epigeal adalah