Apakah Anda sedang mencari Pengertian, Jarak Tanam dan Cara Budidaya kopi Arabika, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
Budidaya kopi arabika menjadi salah satu usaha yang paling menguntungkan sejak dulu. Sebab pamor kopi arabika yang terus meningkat dan bagus dipasaran.
Potensi disetiap wilayah di Indonesia sendiri sangatlah besar, namun belum bisa maksimal jika panduan budidayanya belum tepat. Terlebih dengan teknis organik, tentu lebih menguntungkan petani serta meningkat kualitas mutu dan nilai ekonomi komoditas biji kopi Indonesia.
Pengertian Kopi Arabika
Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari hutan pegunungan di Etiopia, Afrika. Di habitat asalnya, tanaman ini tumbuh dibawah kanopi hutan tropis yang rimbun. Kopi jenis ini banyak ditumbuh di ketinggian di atas 500 meter dpl.
Kopi arabika akan tumbuh maksimal bila ditanam diketinggian 1000-2000 meter dpl. Dengan curah hujan berkisar 1200-2000 mm per tahun. Suhu lingkungan paling cocok untuk tanaman ini berkisar 15-24oC. Tanaman ini tidak tahan pada temperatur yang mendekati beku dibawah 4oC.
Untuk berbunga dan menghasilkan buah, tanaman kopi arabika membutuhkan periode kering selama 4-5 bulan dalam setahun. Biasanya pohon arabika akan berbunga diakhir musim hujan. Bila bunga yang baru mekar tertimpa hujan yang deras akan menyebabkan kegagalan berbuah.
Kopi arabika menyukai tanah yang kaya dengan kandungan bahan organik. Material organik tersebut digunakan tanaman untuk sumber nutrisi dan mejaga kelembaban. Tingkat keasaman atau pH tanah yang cocok berkisar 5,5-6.
Cara Budidaya Kopi Arabika Untuk Pemula
1. Persiapan Lahan Kopi
Untuk persiapan lahan kopi haruslah dilakukan dengan benar, yang nantinya kondisi lahan inilah yang menentukan keberhasilan budidaya kopi arabika. Persiapan lahan kopi ini perlu dilakukan setidaknya 1-2 tahun sebelum tanaman kopi di pindah tanam.
- Pembukaan lahan
Ketika lahan yang anda pilih masih berupa lahan kosong bekas hutan atau bekas tanaman lain, maka anda perlu melakukan pembukaan lahan terlebih dahulu.
Dalam proses pembukaan lahan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:
- Bongkar sisa tanaman-tanaman sebelumnya, beserta dengan tunggul/tunggak hingga perakarannya. Pembognkaran perlu dilakukan dengan menggunakan alat linggis atau lainnya. Agar pembongkaran bisa bersih.
- Tumbuhan kayu-kayuan/pohon yang masih hidup, tidak perlu dibongkar. Karena tumbuhan tersebut memiliki manfaat sebagai penaung tetap.
- Bersihkan lahan dari tanaman perdu, gulma atau rerumputan. Namun, pastikan bahwa proses pembukaan lahan dilakukan tanpa dibakar dan tidak menggunakan herbisida secara berlebihan. dulur bisa membersihkan gulma dengan cara manual/konvensional ataupun secara kimiawi (menggunakan herbisida sistemik maupun kontak)
- Selagi melakukan pembukaan lahan, pastikan juga Anda membangun jalan-jalan produksi (jalan setapak) dan memastikan saluran drainase nya tepat.
- Pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 30%, dulur bisa membuat teras-terasan, untuk mencegah terjadinya longsor.
- Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam sangat penting dilakukan sebelum proses pindah tanam bibit dari lahan pembibitan ke lahan besar. Hal-hal yang harus dilakukan yaitu :
- Siapkan alat untuk pembuatan lubang tanam. Lubang tanam sebaiknya dibuat 6 bulan sebelum tanam
- Ajir lubang tanam dibuat berdasarkan jarak tanam yang dibuat.
- Jarak tanam kopi arabika disesuaikan dengan jenisnya.
- Kopi arabika tipe katai, jenis Kartika 1 dan Kartika 2, jarak tanam yang disarankan adalah 2,0 m x 1,5 m
- Kopi arabika tipe agak katai, jenis AS1, AS2K dan Sigagar Utang, jarak tanam yang disarankan adalah 2,5 m x 2 m. Kopi arabika jenis jangkung, seperti jenis S795, Gayo 2 dan Gayo 1, jarak tanam yang disarankan adalah 2,0 m x 3 m.
- Setelah menentukan jenis kopi yang akan dibudidayakan, maka ukuran lubang tanam yang dibuat juga menyesuaikan jarak tanam kopi arabika dan tekstur tanahnya.
- Buat lubang tanam berdasarkan jarak tanam dan teksturnya. Jika tekstur tanah budidaya ringan, maka lubang tanam tidak perlu terlalu besar. Namun, jika tekstur tanah lebih berat, maka lubang tanam harus lebih besar.
- Meski begitu, secara umum, lubang tanam yang baik perlu memiliki ukuran 60 cm x 60 cm pada permukaan (atas) dan 40 cm x 40 cm pada bagian dasar (dikedalaman 60 cm).
- Tebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic dilubang tanam yang sudah dibuat. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
- Sirami dengan air hingga tanah lembab dan basah.
- Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air, kemudian aduk hingga homogen.
- Semprotkan larutan GDM Black BOS tersebut keseluruh lubang tanam, hingga memenuhi dosis 10 kg/ha.
Untuk meningkatkan kualitas saat pengolahan lahan tanam, penggunaan GDM Granule SAME memiliki fungsi penting untuk meningkatkan unsur hara tanah, memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologis tanah.
Sebab adanya kandungan bakteri premium Lactobacillus sp Serta adanya kandungan bakteri premium Micrococcus roseus pada GDM Black Bos yang menunjang tanah menjadi gembur dan subur. Terlebih pemupukan dasar saat olah tanahnya menggunakan pupuk organik yang kaya unsur hara
- Pembuatan Pohon Penaung Tetap
Sebagai rangkaian persiapan lahan, penanaman pohon penaung memiliki peran penting. Sangat disarankan untuk menanami tanaman penaung tetap yang memiliki nilai ekonomis. Usahakan arah penaung tetap ditanam dengan arah utara-selatan, agar pencahayaan optimal.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini syarat pohon penaung:
- Tanaman memiliki perakaran yang dalam dan kuat, sehingga dapat melindungi tanah dari erosi/longsor.
- Percabangan tidak terlalu banyak dan mudah diatur.
- Disarankan untuk memilih tanaman yang memiliki daun berukuran relatif kecil dan tidak mudah rontok. Sehingga dapat memberikan cahaya yang menyebar (diffusing).
- Memiliki umur panjang, dan termasuk jenis leguminosa.
- Sangat disarankan untuk menanam tanaman penaung yang tidak memiliki sifat alelopati (berbahaya bagi ternak), sehingga daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber pakan.
- Tidak berpotensi untuk menjadi tempat hidup/inang hama dan penyakit kopi.
- Beberapa jenis pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia diantaranya adalah lamtoro (Leucaena sp.), sengon (Paraserianthes falcataria), dadap (Erythrina sp.), Kasuari (Casuarina sp.), jeruk keprok,bahkan juga tanamankelapa.
2. Pertimbangan Sebelum Melakukan Pembibitan Kopi Arabika
Pembibitan tanaman kopi arabika tentu saja sangat penting. Sebab, proses pembibitan ini adalah penentu awal keberhasilan budidaya kopi. Anda disarankan untuk melakukan penggunaan bahan tanam unggul dan yang berasal dari varietas unggul.
- Jenis Kopi Arabika Unggul
Ada beberapa jenis kopi arabika unggul yang disarankan oleh pemerintah. Secara umum kopi arabika unggul dibagi menjadi 2, anjuran baru dan anjuran lama.
Untuk lebih jelasnya, simak anjuran varietas berikut:
- Anjuran lama (>10 tahun), diantaranya adalah Kartika 2, Kartika 1, S795, USDA 762 dan AB3.
- Anjuran baru (<10 tahun), diataranya adalah Gayo 1, Gayo 2, Sigagar Utang, Andungsari 2 (AS2) dan Andungsari 1 (AS1).
- Masing-masing varietas kopi tersebut bisa dulur pilih. Namun, pastikan dulur memilih varietas yang sesuai dengan kondisi iklim dulur.
Untuk lebih jelasnya, silahkan simak tabel berikut ini:
No | Varietas Yang Dianjurkan Pada Daerah Tipe Iklim A/B | Varietas Yang Dianjurkan Pada Daerah Tipe Iklim C/D | Ketinggian Tempat |
1 | S 795 | S 795 | 700-1000 mdpl |
2 | Sigarar Utang, AS 1, Gayo 1, Gayo 2, dan AS 2K | AS 1, Gayo 1, USDA 762dan AS 2K | >100 mdpl |
3 | AB 3, AS 1, Gayo 1, Gayo 2, Sigarar Utang, AS 2K | AB 3, S 795, USDA 762, AS 1, AS 2K | >1250 |
- Cara Pemilihan Varietas Dan Jenis Bibit
Setelah anda mengetahui jenis kopi arabika mana yang sesuai untuk jenis iklim dan ketinggian tempat di lahan budidaya anda. Selanjutnya ada beberapa cara pemilihan varietas kopi arabika yang perlu anda ketahui :
- Pilih varietas dan jenis bibit yang memiliki kesesuaian dengan lingkungan tempat penanaman. Ini harus dilakukan dengan seksama, karena dapat mempengaruhi cita rasa dan produktivitasnya.
- Pilih perbanyakan bibit melalui generatif maupun vegetatif, berdasarkan dengan varietasnya. Beberapa jenis perbanyakan yang disarankan adalah dengan cara menyemai bibit kopi yang berasal dari biji kopi, stek, sambungan klon unggul dan Somatic Embryogenesis (SE).
- Metode perbanyakan bibit tersebut juga dipengaruhi oleh serangan hama penyakit yang endemik di lahan budidaya. Contohnya, pada beberapa daerah yang memiliki endemik nematoda parasit, dulur bisa memilih metode pembibitan sambungan batang bawah/stek klon kopi varietas Robusta BP 308 yang tahan nematoda dengan varietas kopi arabika yang memiliki cita rasa nikmat dan produktivitas tinggi.
3. Pembibitan Kopi Arabika
Pembibitan tanaman kopi bisa melalui generatif dan vegetatif. Cara pembibitan kopi secara vegetatif dan generatif ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Cara Pembibitan Kopi Arabika Secara Generatif (Benih)
- Pastikan anda membeli benih dari produsen benih terpercaya dan sudah mendapat SK Menteri Pertanian sebagai produsen benih terpercaya.
- Segera lakukan pengecambahan sesaat seteah benih diterima.
- Jumlah kebutuhan benih untuk 1 ha disesuaikan dengan jenis dan jarak tanamnya. Namun, pastikan jumlah benih diberikan lebihan sebanyak ditambah 20% untuk seleksi dan sulaman jika terjadi masalah
2. Cara Pembibitan Kopi Arabika Secara Vegetatif.
Cara pembibitan kopi arabika secara vegetatif dengan cara sambungan yaitu :
- Pilih batang bawah bibit dengan menggunakan benih stadium serdadu atau kepelan. Pastikan calon bibit bebas dari serangan hama-penyakit.
- Teknik penyambungan menggunakan metode celah.
- Cara penyambungan:
- Bagian atas tanaman dari batang bawah (sekitar 5 cm di leher akar) dibelah, hingga membuat celah sepanjang sekitar 1 cm.
- Bagian bawah dari batang atas ( sekitar 4 cm dari kopi kepel) disayat dengan posisi miring pada kedua sisinya agar terbentuk lancip seperti huruf V.
- Sisipkan batang berbentuk V ke celah yang telah dibuat di batang bawah.
- Setelah ditautkan, selanjutnya lakukan pengikatan dengan menggunakan parafilm, hingga sayatan tertutup rapat.
- Lakukan pemantauan dan perawatan dengan mencabut gulma dan menyirami tanaman setiap 2 hari sekali.
- Jika bibit sudah tumbuh, terus lakukan perawatan dan pemupukan, hingga bibit siap pindah tanam.
4. Cara Menanam Kopi Arabika
Cara menanam kopi yang benar perlu diperhatikan agar proses pertumbuhan dan perkembangannya bisa optimal.
- Cara menanam kopi yang benar harus dilakukan setelah tanaman panaung sudah siap, atau cahaya yang diteruskan adalah 30-50%.
- Gunakan benih yang sudah siap tanam, diantaranya adalah sehat/kekar, telah memiliki 6-8 pasang daun normal, sudah memiliki sepasang cabang primer
- Lakukan pindah tanam saat musim hujan.
- Cabut bibit tanaman dari media pembibitan.
- Benamkan bibit tanaman pada lubang tanam yang sudah dibuat.
- Tutup hingga sebatas leher akar, kemudian padatkan tanah.
- Sirami dengan air secukupnya.
- Tuangkan 250 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Perkebunan kedalam tangki sprayer. Kemudian siramkan keseluruh bagian tanaman.
- Lakukan hingga memenuhi dosis 16 kg/ha.
- Terus lakukan perawatan dan penyiraman. Jika didapati ada tanaman yang mati, segera lakukan penyulaman.
Peran bakteri premium Bacillus pumillus dalam Pupuk Organik Cair Spesialis Perkebunan yang menghasilkan hormon yang bagus untuk menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Sehingga dapat meningkatkan tinggi & besar batang tanaman dengan cepat.
5. Cara Merawat Tanaman Kopi
Setelah menanam kopi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perawatan tanaman kopi. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perawatan tanaman, diantaranya adalah:
Pemangkasan tanaman kopi Arabika bermanfaat untuk:
- Menjaga tinggi tanaman agar tidak terlalu tinggi. Sehingga lebih mudah perawatannya.
- Membentuk cabang-cabang produktif, sehingga buahnya akan semakin banyak dan berkesinambungan (continue).
- Pemangkasan mempermudah cahaya untuk masuk dan memperlancar proses sirkulasi udara didalam tajuk.
- Mempermudah pemantauan dan pengendalian terhadap hama penyakit.
- Meningkatkan produktifitas tanaman, karena nutrisi semuanya fokus untuk produktifitas tanaman.
- Pemangkasan dapat memperkuat percabangan.
Cara Memangkas tanaman kopi arabika:
- Saat ada cabang berlebih, maka pangkas/potong cabang yang tidak produktif.
- Kriteria cabang yang tidak produktif: cabang telah berbuah 2-3 kali, jenis cabang balik, jenis cabang liar, jenis cabang cacing, jenis tunas air dan cabang yang sakit akibat terserang hama dan penyakit.
- Pada cabang B3 (berbuah tiga kali), Anda perlu memelihara, namun juga harus dipangkas secara selektif. Potong cabang produksi pada cabang yang sudah mengeluarkan tunas dan pilih yang sedekat mungkin dengan batang.
6. Pengelolaan Penaung Tanaman Kopi
Selain pengelolaan tanaman kopi, anda juga perlu melakukan pengelolaan penaung. Berikut ini adalah caranya:
- Lakukan pemangkasan secara rutin pada cabang tanaman penaung.
- Lakukan rempesan pada tanaman penaung sementara.
- Lakukan penjarangan penaung secara sistematis jika sudah cukup rimbun menutupi tanaman kopi.
7. Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
Ada beberapa jenis hama penyakit yang sering menyerang kopi. Beberapa jenis hama yang sering mengganggu tanaman kopi diantaranya adalah Nematoda parasit dan Penggerek Buah Kopi (PBKo).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara pengendaliannya:
1. Penggerek Buah Kopi (PBKo) oleh hama Hypothenemus hampei
Lakukan pengendalian secara kultur teknis dengan cara :
- Petik buah yang sudah masak lebih awal/mengawali panen sebelum musim panen besar, setidaknya 15-30 hari menjelang panen besar.
- Jangan biarkan ada buah matang yang jatuh, dengan melakukan Lelesan (pemungutan semua buah kopi yang jatuh di tanah)
- Jika ada tanda-tanda serangan PBKo, segera panen semua buah dengan cara Racutan/rampasan.
- Untuk memastikan serangan PBKo tidak mempengaruhi hasil pasca panen, maka hasil panen dari lelesan dan racutan harus direndam didalam air panas bersuhu 60 oC selama 5 menit.
2. Nematoda Parasit (Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis)
Akibat serangan nemaoda parasit (Pratylenchus coffeae dan Radopholus similis), gejala yang ditimbulkan seperti:
- tanaman ini menjadi kerdil
- daun menguning dan gugur
- pertumbuhan cabang primer terhambat, bunga dan buah premature
- serta akar membusuk dan akhirnya mati.
Untuk mencegah serangan nematoda parasit, disarankan menggunakan varietas yang tahan nematoda seperti bahan tanam tahan hama.
8. Cara Memupuk Kopi Arabika
Berikut ini adalah langkah cara memupuk kopi arabika secara organik:
a. Pemupukan Kopi Arabika Usia 0-3 Bulan
- Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 10 ml/tanaman.
- Ulangi pengaplikasian setiap 2 minggu.
b. Pemupukan Kopi Arabika Usia 6 Bulan
- Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
- Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
- Sirami dengan air hingga basah.
- Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
c. Pemupukan Kopi Arabika Usia 6-12 Bulan
- Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 20 ml/tanaman.
- Ulangi pengaplikasian setiap 1 minggu
d. Pemupukan Kopi Arabika Usia 1-4 Tahun
- Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
- Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
- Sirami dengan air hingga basah.
- Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
- Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 50 ml/tanaman.
- Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan.
e. Pemupukan Kopi Arabika Usia >4 Tahun
- Sebarkan GDM SaMe Granule Bio Organic ke bagian lubang tanam. Lakukan hingga memenuhi dosis 400 kg/ha.
- Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
- Sirami dengan air hingga basah.
- Tuangkan 250 ml GDM Black BOS kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian media tanam yang sudah basah. Lakukan hingga memenuhi dosis 10 kg/ha. Ulangi pengaplikasian setiap 6 bulan.
- Tuangkan 500 ml Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Tanaman Perkebunan kedalam tangki semprot berisi air penuh, kemudian aduk hingga merata.
- Semprotkan keseluruh bagian tanaman. Dosis yang disarankan adalah 75 ml/tanaman.
- Ulangi pengaplikasian setiap 3 bulan
Pemupukan kopi sangat berpengaruh terhadap kualitas tanaman kopi secara keseluruhan, dan itu sangatlah berpengaruh terhadap kualitas mutu biji kopi yang dihasilkan Selain itu juga kualitas mutu kopi arabika yang dirawat dari pemupukan organik akan lebih berkualitas.
Baca juga : Kopi Robusta : Jarak tanam, Perawatan, Panen, Tips dan Lokasi daerah tumbuh kopi
Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Pengertian, Jarak Tanam dan Cara Budidaya kopi Arabika. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Coffee berikutnya.