Mortar : Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat, Faktor, Kelebihan dan Kekurangan Mortar

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Mortar : Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat, Faktor, Kelebihan dan Kekurangan Mortar, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

Mortar : Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat, Faktor, Kelebihan dan Kekurangan Mortar

Pengertian

Mortar (sering disebut juga mortel atau spesi) adalah campuran yang terdiri dari pasir, bahan perekat serta air, dan diaduk sampai homogen. Pasir sebagai bahan bangunan dasar harus direkatkan dengan bahan perekat.

Bahan perekat yang digunakan dapat bermacam-macam, yaitu dapat berupa tanah liat, kapur, semen merah (bata merah yang dihaluskan), maupun semen potland. Agregat halus (pasir) merupakan butir-butir partikel yang diikat oleh pasta semen dalam mortar harus dapat terlapisi dengan sempurna agar mempunyai kohesi dan adhesi.

Kekuatan mortar tergantung pada kohesi pasta semen terhadap partikel agregat halusnya. Mortar mempunyai nilai penyusutan yang relatif kecil.

Tjokrodimuljo (1992) membagi mortar berdasarkan jenis bahan ikatnya menjadi empat jenis, yaitu :

1) Mortar Semen Portland
Mortar semen merupakan campuran semen, pasir dan air pada proporsi yang sesuai. Perbandingan volume semen dan pasir berkisar pada 1 : 2 sampai dengan 1 : 6 atau lebih tergantung penggunaannya. Mortar semen lebih kuat dari jenis mortar lain, sehingga mortar semen sering digunakan untuk tembok, pilar, kolom atau bagian-bagian lain yang menahan beban.

Karena mortar ini rapat air, maka juga sering digunakan untuk bagian luar dan yang berada di bawah tanah. Dalam adukan beton atau mortar, air dan semen membentuk pasta yang disebut pasta semen. Pasta semen ini selain mengisi pori-pori diantara butir-butir agregat halus, juga bersifat sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan, sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang kompak atau padat.

2) Mortar Kapur
Mortar kapur dibuat dari campuran pasir, kapur, semen merah dan air. Kapur dan pasir mula-mula dicampur dalam keadaan kering kemudian ditambahkan air. Air diberikan secukupnya untuk memperoleh adukan dengan kelecakan yang baik.

Selama proses pelekatan kapur mengalami susutan sehingga jumlah pasir yang umum digunakan adalah tiga kali volume kapur. Kapur yang dapat digunakan adalah fat lime dan hydraulic lime

3) Mortar Polimer
Mortar polimer terdiri dari perekat polimer bisa saja termoplastik tetapi termosetting lebih sering di pakai. Pemakaian polimer untuk pengganti semen portland menyebabkan peningkatan biaya, untuk itu penambahan polimer akan efektif dan sepadan dengan kenaikan biaya pada aplikasi yang sesuai.

Dimana biaya tinggi dapat setara dengan properties yang superior yang dituntut, terkompensasi dengan rendahnya biaya pekerja atau pemakaian energi yang rendah selama proses dan pemeliharaan.

Baca juga  Struktur statis tertentu dan statis tak tentu

Pemakaian mortar pada kondisi bangunan tertentu disyaratkan untuk memenuhi mutu adukan yang tertentu pula. Sebagai contoh untuk bangunan gedung bertingkat banyak diisyaratkan menggunakan
mortar yang kuat tekan minimumnya 3,0 MPa.

4) Mortar Pozzolan
Pozzolan adalah bahan tambah yang baik yang berasal dari alam atau limbah industri yang mengandung silika dan alumina yang jika dicampur dengan air akan berekasi dengan kapur bebas, mortar pozzolan adalah campuran antara mortar semen yang ditambhakan dengan pozzolan.

Adapun tipe-tipe mortar menurut SNI 03-6882-2002 sebagai berikut :

  1. Mortar tipe M adalah mortar yang mempunyai kekuatan 17,2 Mpa.
  2. Mortar tipe S adalah mortar yang mempunyai kekuatan 12,5 Mpa.
  3. Mortar tipe N adalah mortar yang mempunyai kekuatan 5,2 Mpa.
  4. Mortar tipe O adalah mortar yang mempunyai kekuatan 2,4 Mpa.

Fungsi Mortar

Mortar yang merupakan bahan pengikat antar bahan bangunan biasanya terdiri dari campuran air, agregat halus (pasir, surki, dll) dan bahan pengikat seperti semen, kapur dll. Mortar akan diaplikasikan dalam berbagai tahap konstruksi menjadikannya sebagai hal yang sangatlah penting.

Mortar biasanya digunakan untuk mengikat blok bangunan dan untuk memplester permukaan pasangan bata. Secara lebih lengkap, berikut ini adalah fungsi atau kegunaan mortar yaitu :

  1. Mortar bertindak sebagai perekat, mengikat bata atau batu menjadi satu.
  2. Untuk melindungi sambungan struktur.
  3. Untuk melindungi permukaan bata.
  4. Untuk membuat lapisan alas yang rata di antara rangkaian bata yang berbeda dan mendistribusikan beban secara merata pada lapisan bawah.
  5. Untuk membentuk matriks untuk menahan potongan-potongan batu dan membentuk massa beton.
  6. Untuk mengisi sambungan antara batu bata atau batu untuk pembuatan lapisan kedap air.
  7. Untuk meningkatkan tampilan struktur.

Jenis Mortar

Mortar ini sudah digunakan sejak zaman dahulu, mulai dari peradaban mesir kuno. Seiring berjalannya waktu, muncul berbagai jenis mortar yang digunakan dalam berbagai kegiatan konstruksi. Berikut ini adalah berbagai jenis mortar yang digunakan sejak zaman dahulu hingga sekarang.

1. Mortar Gypsum

Mortar paling awal yang digunakan oleh orang Mesir kuno. Terbuat dari gypsum yang pada dasarnya adalah campuran plester dan pasir yang cukup lunak.
Mortar Kapur

Mortar kapur dibuat dengan mencampurkan pasir, kapur, dan air. Penggunaan mortar kapur paling awal diketahui berasal sekitar 4000 SM di Mesir Kuno. Proses pembuatan mortar kapur sangatlah sederhana. Batu kapur dibakar di tempat pembakaran untuk membentuk kapur, kemudian dibasahi (dicampur dengan air) untuk membentuk kapur mati, baik dalam bentuk dempul kapur atau bubuk kapur terhidrasi. Ini kemudian dicampur dengan pasir dan air untuk membentuk mortar.

Baca juga  Bahan, Material, Komposisi Aspal Jalan

Jenis mortar kapur ini, yang dikenal sebagai non-hidrolik, bergerak sangat lambat melalui reaksi dengan karbon dioksida di udara. Dinding yang sangat tebal terbuat dari mortar kapur mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama mengeras seluruhnya. Sebagai alternatif, bahan seperti tanah liat yang dikalsinasi atau debu bata dapat ditambahkan ke dalam campuran mortar. Ini akan memiliki efek yang membuat mortar mengeras dengan cepat melalui reaksi dengan air di dalam mortar.

2. Mortar Semen 

Mortar semen dibuat dengan mencampurkan semen dengan pasir dan air. Hal ini ditemukan pada pertengahan abad ke-19. Sebagai bagian dari upaya ilmiah untuk mengembangkan mortar yang lebih kuat daripada yang ada pada saat itu. Kemudian dipopulerkan pada akhir abad ke-19, dan pada tahun 1930 telah menggantikan mortar kapur untuk konstruksi. Keunggulan utama dari campuran ini untuk ini adalah karena dapat mengeras dengan cepat, memungkinkan konstruksi yang lebih cepat.

3. Mortar Modern

Saat ini banyak mortar yang diproduksi di pabrik dan bukan dicampur di lokasi. Penggunaannya mencerminkan permintaan yang terus meningkat akan produk bangunan berkualitas. Keunggulan dari mortar ini adalah:

  • Kandungan semen yang akurat.
  • Kualitas, kekuatan dan warna yang konsisten.
  • Mengurangi biaya pencampuran dan tenaga kerja.
  • Mengurangi pemborosan.

Sifat-Sifat Mortar

Pada standar ASTM C 91, SNI 03-6882-2002 diterangkan sifat mortar antara lain adalah :

a) Sifat mortar segar

Sifat mortar segar adalah sifat ketika mortar belum mengeras. Beberapa sifat mortar segar tersebut antara lain :

  • Workability mortar dapat dilihat dari nilai flow yang dihasilkan oleh adukan tersebut. Salah satu unsur yang mempengaruhi kemudahan pengerjaan adalah jumlah air pencampur. Semakin banyak air semakin mudah dikerjakan. Pengujian flow dilakaukan untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan adukan mortar.Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan alat flow table.
  • Waktu Ikat merupakan waktu yang dibutuhkan suatu adukan untuk mencapai kekuatan500 psi. Untuk mengetahui waktu ikat suatu adukan mortar dilakukan dengan alat penetrometer. Alat tersebutditusukkan kedalam adukan mortar segar sedalam 25 cm sampai mencapai 500 psi. Waktu yang dicapai untuk mendapatkan angka 500 psi itulah merupakan waktu ikat aduk mortar.

b) Sifat Mortar Keras

Sifat mortar keras merupakan sifat dimana mortar telah mengeras. Ada beberapa sifat mortar keras yaitu :

  • Penyerapan air adalah prosentase berat air yang mampu diserap oleh agregat jika direndam oleh air (Sitorus,2009). Dalam adukan mortar, air dan semen membentuk pasta yang disebut pasta semen. Pasta tersebut berfungsi sebagai pengisi rongga antar butiran-butiran agregat halus serta bersifat sebagai pengikat antara butiran-butiran agregat halus sehingga membentuk suatu massa yang padat. Prosentase penyerapan air dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :
Baca juga  Standar kedalaman pondasi rumah 1 lantai, 2 lantai dan gedung bertingkat tinggi
Rumus Penyerapan air
(sumber : Van Vlack yang dikutip oleh Sitorus,2009)

Dimana :

mb : Berat kering jenuh permukaan dari benda uji (gram)

mk : Berat kering oven dari benda uji (gram)

  • Kuat Tekan, Kekuatan tekan mortar adalah gaya maksimum per satuan luas yang bekerja pada benda uji mortar berbentuk kubus dengan ukuran tertentu dan umur tertentu (SNI 3-6825-2002). Kuat tekan mortar diwakili oleh kuat tekan maksimum dengan satuan MPa. Kuat tekan mortar sangat dipengaruhi oleh proporsi campurannya. Disamping itu, air juga berpengaruh terhadap kuat tekan mortar. Semakin rendah faktor air semen, maka semakin tinggi kuat tekan yang akan dimilikinya. Namun, faktor air semen yang rendah menyebabkan workability menurun.

Kuat tekan mortar dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

Rumus kuat tekanan mortar
(Sumber : SNI 3-6825-2002)

Dimana :

kuat tekanan mortar 2

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kuat Tekan

Beberapa faktor yang mempengaruhi mutu dari kekuatan mortar tersebut, yaitu
a. Faktor Air semen
b. Umur Mortar
c. Perawatan Mortar
d. Sifat-Sifat Mortar
e. Pengaruh Air Laut Terhadap Mortar

Kelebihan dan Kekurangan Mortar

  • Kelebihan Mortar
    1. Mortar sangat umum dikenal sebagai sampuran pasir, semen dan air. Hampir semua tukang dan sebagian besar orang pasti mengetahui bagaimana cara kerja bahan ini sehingga lebih mudah mencari tenaga kerja yang sanggup mengerjakan mortar.
    2. Bahan ini juga mudah didapat dengan harga yang cukup terjangkau untuk bahan bangunan. Komposisi yang paling dasar adalah semen, pasir dan air yang tersedia sangat melimpah di Indonesia.
    3. Penggunaan mortar dalam konstruksi sangat banyak, mortar juga sangat sering digunakan sebagai perekat pasangan bata dan batako, dimana bahan ini merupakan bahan bangunan yang paling umum di Indonesia.
    4. Mortar adalah material bangunan yang permanen, sekali kering dan mengeras maka hasilnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama dengan perawatan yang minim.
    5. Mortar kering memiliki ketahanan yang baik terhadap cuaca dan tidak terpengaruh oleh karat seperti pada baja dan pelapukan seperti pada kayu.
  • Kekurangan Mortar
    1. Pembuatan mortar memerlukan campuran air dan proses pengeringan sehingga memakan waktu lebih lama
    2. Campuran harus tepat agar kekuatan mortar bisa maksimal saat mengering dan mengeras
    3. Mortar termasuk jenis bahan yang basah dan berat sehingga kurang sesuai untuk bahan partisi
    4. Tingkat kekuatan dan kepraktisan mortar masih kurang dibandingkan dengan baja dan kayu

Baca juga : Kolom : Pengertian, Fungsi, dan Dasar-dasar perhitungan kolom

Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Mortar : Pengertian, Fungsi, Jenis, Sifat, Faktor, Kelebihan dan Kekurangan Mortar. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Sipil berikutnya.