Detail rangka atap baja ringan : Pengertian, Jenis, Fungsi, Syarat, Material dan Contohnya

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Detail rangka atap baja ringan : Pengertian, Jenis, Fungsi, Syarat, Material, dan Contohnyajika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

Detail rangka atap baja ringan : Pengertian, Jenis, Fungsi, Syarat, Material dan Contohnya

Baja ringan saat ini banyak digunakan untuk membangun rumah, ruko, dan bangunan lainnya. Jenis baja ringan dan ukurannya bermacam-macam. Selain itu, baja ringan lebih kuat dan harganya cukup terjangkau dibanding menggunakan kayu atau bambu. Meskipun ringan, baja ringan sangat kokoh dan dapat mempertahankan bentuknya dalam waktu lama.

Pengertian

Rangka atap adalah suatu komponen penting yang ada dalam suatu bangunan. Rangka atap berfungsi sebagai penopang tekanan atap dan menyalurkan tekanan bangunan ke struktur lainnya yang ada di bawahnya.

Struktur ini mungkin jarang kita lihat karena tertutup genteng. Struktur ini sama penting nya dengan struktur – struktur lainnya yang ada pada bangunan untuk membangun bangunan yang berdiri kokoh.

Baja ringan terbuat dari Carbon Steel atau Galvalum. Bahan ini membuatnya lebih tahan lama dan tahan korosi. Campuran berbagai unsur seperti: karbon, mangan, alumunium, zink, silikon, dan tembaga membuat bobotnya lebih ringan. Karena ringan dan kuat, baja ringan cocok untuk membangun atap atau area atas bangunan.

Jenis Baja Ringan

Jenis baja ringan di pasaran saat ini ada banyak. Setiap jenis baja ringan memiliki fungsinya masing-masing. Inilah jenis baja ringan beserta fungsinya:

1. Hollow

Baja ringan jenis hollow terbuat dari material Galvanis. Ciri-cirinya adalah berbentuk balok, ujungnya berbentuk persegi, dan bagian dalamnya kosong. Harga baja ringan hollow tergantung berapa banyak Anda membelinya. Fungsi baja ringan hollow adalah: Sebagai bahan baku atap, kanopi, dan plafon.

Jenis Baja RinganTinggi x LebarKetebalanPanjang
Baja Ringan Hollow1.5 x 3 cm
3 x 3 cm
0.3 mm
4 meter

2. Kaso atau Truss

Baja ringan kaso atau truss berfungsi sebagai rangka atap agar bisa ditaruh genteng. Selain itu, kaso atau truss berfungsi sebagai komponen penguat tiang dan kuda-kuda. Baja ringan kaso sangat kuat karena memiliki tebal 0,75 sampai 1 mm dan panjang 6 meter. Kaso atau truss banyak mengandung zink. Bentuknya mirip hollow atau gabungan dari dua buah baja ringan bondek.

Baca juga  4 Cara Menang Tender Proyek Tanpa Suap

3. Bondek

Bondek adalah salah satu jenis baja ringan yang paling mudah ditemui. Bondek berfungsi sebagai rangka pada tulangan, sebagai pelapis, atau pembungkus untuk menahan beban dan tekanan beton. Bondek biasanya digunakan untuk membangun rangka atap atau untuk menggantikan triplek.

4. Spandek

Spandek adalah jenis baja ringan yang berbentuk seperti lembaran. Spandek berbentuk gelombang ini biasanya digunakan sebagai penutup atau lapisan luar kerangka atap rumah atau kanopi. Selain itu, spandek juga biasa dipakai sebagai pelapis dinding. Sama seperti baja ringan lain, spandek juga ringan, tahan lama, dan anti karat.

5. Reng

Reng merupakan baja ringan dalam bentuk bilah-bilah. Reng dipasang melintang untuk menahan atau sebagai sangkutan genteng atau seng pada kasau. Reng dari baja ringan lebih ringan dan tahan lama dibanding reng dari bahan kayu dan bambu. Reng terbuat dari Zinc tahan karat sehingga lebih tahan karat dari kondisi cuaca tropis di Indonesia.

Jenis Baja RinganTinggi x LebarKetebalanPanjang
Baja Ringan Reng4.8 x 3 cm
5.8 x 3 cm
0.45 mm6 meter

6. Baja Ringan Kanal C

Sesuai namanya, jenis baja ringan kanal C memiliki bentuk menyerupai huruf C. Saat saling dihadapkan dengan baja ringan lain akan membentuk kotak persegi. Fungsi utama dari baja ringan kanal C adalah sebagai penyusun rangka atap dan kanopi rumah. Baja ringan ini kuat dan bisa menahan atap, kanopi, dan langit-langit rumah.

Jenis Baja RinganTinggi x LebarKetebalanPanjang
Baja Ringan Kanal C7.5 x 3.5 cm0.6 – 1 mm6 meter

Fungsi Dari Struktur Rangka Atap

1.    Kuda Kuda

Kuda – Kuda memiliki fungsi yang sangat besar dalam pembuatan Rangka Atap. Fungsi dari kuda – kuda adalah menopang semua tekanan yang ada pada rangka atap dan langsung menyalurkannya ke struktur bangunan yang ada di bawah rangka atap. Posisi kuda – kuda ada diujung dan tengah rangka atap. Pada rangka stuktur baja ringan biasanya menggunakan truss / kanal C.

Baca juga  Rumus Gaya Geser Maksimum

2.    Brancing / Pengakuh

Bracing / Pengakuh adalah struktur yang mengikat kuda – kuda satu dengan yang lainnya. Posisinya yang memanjang atau melintang seusai dengan panjang rangka atap yang dibangun. Biasanya bracing / pengakuh pada rangka baja ringan menggunakan truss / kanal C yang sama dengan kuda-kuda.

3.    Reng

Reng adalah struktur rangka atap yang letak posisi nya tepat di bawah penutup atap. Dan menyalurkan tekanan penutup atap ke struktur lain di bawah nya. Reng juga memiliki fungsi sebagai tempat bersandar nya penutup atap. Posisi reng tegak lurus ke atas.

4.    Penutup Atap

Penutup atap atau yang biasa kita sebut dengan genteng / spandek memiliki fungsi sebagai penahan tekanan yang di hasilkan cuaca, seperti tekanan angin dan tekanan air hujan saat hujan turun. Banyak pilihan penutup rangka atap yang bisa jadi referensi yang akan anda gunakan.

5.    Talang Jurai

Talang Jurai adalah sambungan antar bidang atap satu dengan yang lainnya. Namun jika rumah atau bangunan hanya lantai satu biasa hanya menggunakan satu bidang atap. Talang jurai ini hanya berfungsi di rumah – rumah memiliki atap dengan lebih dari satu bidang.

6.    Rabung

Adalah sebagai pengikat pertemuan antara dua susunan penutup atap yang berfungsi sebagai penutup cela pertemuan atap sehinga atap tidak terlepas sekaligus penambah nilai keindahan dan estetika bangunan atap.

Syarat yang harus dipenuhi untuk konstruksi atap

  1. Konstruksi harus kokoh dan kuat, terbuat dari bahan yang tidak mudah
    rusak oleh pengaruh cuaca maupun serangga
  2. Kemiringan sudut lereng atap harus sedemikian rupa sehingga air hujan
    dapat cepat meninggalkan penutup atap
  3. Bentuk atap harus sesuai dengan bentuk bangunan sehingga dapat
    menambah keindahan
  4. Memberi kenyamanan bagi penghuni bangunan tersebut

Susunan Konstruksi pendukung penutup atap

  1. Bila penutup atap dari bahan genteng, sirap, susunan konstruksi
    pendukungnya adalah :
    • Genteng/Sirap
    • Kaso/ Reng
    • Gording
    • Rangka kuda-kuda
  2. Bila penutup atap dari asbes gelombang, seng / alluminium gelombang, susunan konstruksi pendukungnya adalah :
    • Asbes/Seng
    • Gording
    • Rangka kuda-kuda
Baca juga  Berikut hasil akhir dari teknologi konstruksi, kecuali

Pekerjaan rangka atap baja ringan

  1. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
  2. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi),
  3. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
  4. Penyediaan tenaga kerja beserta alat/bahan lain yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan
  5. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka kuda-kuda (truss), balok tembok (top plate/murplat), reng, sekur overhang, ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
  6. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Persyaratan Material Rangka Atap

Material struktur rangka atap

Properti mekanikal baja (Steel mechanical properties)

  • Baja Mutu Tinggi G 550
  • Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
  • Tegangan Maksimum 550 Mpa
  • Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
  • Modulus geser 80.000 Mpa

Lapisan anti karat :

Material baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, dua jenis lapisan anti karat (coating):
Galvanised (Z220)

  • Pelapisan Galvanised
  • Jenis Hot-dip zinc
  • Kelas Z22
  • katebalan pelapisan 220 gr/m2
  • komposisi 95% zinc, 5% bahan campuran

Galvalume (AZ100)

  • Pelapisan Zinc-Aluminium
  • Jenis Hot-dip-allumunium-zinc  
  • Kelas AZ100
  • katebalan pelapisan 100 gr/m2
  • komposisi 55% alumunium, 43,5% zinc dan 1,5% silicon.

Multigrip ( MG )

Konektor antara kuda-kuda baja ringan dengan murplat (top plate) berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga arah, standart teknis sebagai berikut:

  • Galvabond Z275
  • Yield Strength 250 MPa
  • Design Tensile Strength 150 MPa

Brace System (bracing)

  • BOTTOM CHORD BRACING, Pengaku/ikatan pada batang tarik bawah (bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
  • LATERAL TIE BRACING, Pengaku/bracing antara web pada kuda-kuda baja ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda tersebut.
  • DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengaku/bracing diagonal antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak berdampingan.
  • STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku /ikatan pada top chord dan bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace berdasarkan perhitungan desain struktur. 
  • Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar diatas. 

Alat Sambung (Screw)

Baut menakik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi screw sebagai berikut:

  • Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2
  • Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
  • Kepadatan Alur 16 alur/inci
  • Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
  • Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

Kekuatan Mekanikal

  • Gaya geser satu baut 5,10 KN
  • Gaya aksial 8,60 KN
  • Gaya Torsi 6,90 KN

Contoh Gambar

Bagian utama rangka atap ringan

Bagian utama rangka atap ringan

Detail rangka atap baja ringan

Detail rangka atap baja ringan
Detail rangka atap baja ringan

Baca juga : Detail atap baja ringan

Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Detail rangka atap baja ringan : Pengertian, Jenis, Fungsi, Syarat, Material dan Contohnya. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Sipil berikutnya.