Apakah Anda sedang mencari Bagaimana proses terbentuknya sendi, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
Soal :
Bagaimana proses terbentuknya sendi ?
Jawaban :
Proses terbentuknya sendi yaitu sebagai berikut: Kartilago membengkak – membentuk ujung tulang berdekatan – kedua ujung dibungkus jaringan ikat – ujung tulang terisi osteoblas – ujung tulang mengalami osifikasi – ujung tulang terlindungi membran sinovial yang mampu menghasilkan minyak sinovial.
Pembahasan :
Hubungan antar tulang disebut juga persendian (sendi). Persendian adalah tempat antara tulang-tulang atau antara tulang dan tulang rawan. Untuk memungkinkan adanya pergerakan, diharapkan adanya sendi.
Sendi dibentuk dalam kartilago di daerah sendi. Pada persendian masih ada cairan pelumas yg dianggap cairan sinovial.
Terbentuknya sendi di mulai berdasarkan kartilago pada wilayah sendi. Mula-mula kartilago akan membesar lalu ke 2 ujungnya akan diliputi jaringan ikat. Kemudian ke 2 ujung kartilago membangun sel-sel tulang, keduanya diselaputi sang selput sendi (mebran synovial) yang liat & membentuk minyak pelumas tulang yg dinamakan synovial.
Tulang-tulang disatukan dengan jaringan ikat yg lentur dengan adanya sendi, sehingga terbentuklah rangka dan gerakan-gerakan tulang.
Secara fungsional, persendian dibagi 3, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
1. Sinartrosis (sendi mati)
Persendian sinartrosis sama sekali tak dapat digerakkan. Hal ini disebabkan tak adanya celah sendi. Berdasarkan jaringan yang menghubungkannya, sinartrosis dibedakan menjadi sinartrosis sinfibrosis & sinartrosis sinkondrosis.
Sinartosis sinfibrosis dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Persendian ini terdapat dalam tulang tengkorak. Lekukan dalam tulang tengkorak disebut sutura. Adapun sinartrosis sinkondrosis dihubungkan oleh tulang rawan, misalnya interaksi tulang rusuk & tulang dada.
2. Amfiartrosis (sendi kaku)
Amfiartrosis merupakan persendian dengan gerakan terbatas. Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu simfisis & sindesmosis, Simfisis adalah persendian yg dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang tipis. Contoh simfisis merupakan sendi antartulang belakang dan dalam tulang kemaluan. Adapun sindesmosis adalah persendian yang dihubungkan oleh banyak jaringan ikat. Contoh sindesmosis adalah sendi antara tibia dan fibula.
3. Diartrosis (sendi gerak)
Diartrosis adalah persendian dengan gerakan paling bebas atau leluasa. Pada diartosis terdapat cairan sinovial. Berdasarkan tulang pembentuk sendi dan gerakannya, diartrosis dikelompokkan menjadi sendi peluru, sendi engsel, sendi putar, dan sendi pelana.
a. Sendi peluru
Sendi peluru adalah sendi yg dapat digerakkan ke atas, ke bawah, dan ke samping. Pergerakan yang bebas ini dikarenakan bentuk ujung tulang berupa bongkol & mangkuk. Bonggol tulang yang satu sendi berbentuk misalnya bola (peluru), sedangkan bonggol tulang yang lain berbentuk misalnya cawan sehingga menyebabkan gerakan tulang ke segala arah. Contoh sendi peluru adalah dalam gelang bahu.
b. Sendi engsel
Pada sendi engsel, ke 2 ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu. Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi dalam siku, lutut, mata kaki, & ruas antarjari.
c. Sendi putar
Pada sendi ini, ujung tulang yg satu dapat mengitari ujung tulang yg lain. Bentuk misalnya ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Contoh sendi putar adalah gerakan memutar kepala (tulang leher & tulang tengkorak)& antara tulang hasta dan tulang pengumpil.
d. Sendi pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi menyerupai pelana. Contoh sendi pelana adalah gerakan ibu jari & hubungan tulang belakang dengan tulang rusuk.
Baca juga : Tulang: Pengertian, Anatomi, Jenis, Proses, Sistem dan Jumlahnya
Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Bagaimana proses terbentuknya sendi. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Biologi berikutnya.