Apakah Anda sedang mencari bagaimana cara menyusun laporan arus kas, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
❤️Soal:
Bagaimana cara menyusun laporan arus kas?
❤️Jawaban:
Menyusun laporan arus kas melibatkan pencatatan dan analisis aliran masuk dan keluar uang tunai suatu perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan ini memberikan gambaran tentang sumber dan penggunaan kas, membantu pihak terkait untuk mengukur likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menyusun laporan arus kas:
Langkah 1: Pemilihan Metode Pelaporan
- Pilih Metode Pelaporan: Terdapat dua metode pelaporan arus kas: metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung mencatat setiap penerimaan dan pengeluaran kas secara langsung, sementara metode tidak langsung menghitung arus kas bersih dengan mengoreksi laba bersih untuk item-item yang tidak mempengaruhi kas.
Langkah 2: Pengumpulan Data
- Pengumpulan Data Transaksi Keuangan: Kumpulkan informasi tentang semua transaksi keuangan perusahaan selama periode tertentu. Ini mencakup penerimaan dari penjualan, pembayaran kepada pemasok, pembayaran karyawan, investasi, dan sumber daya pendanaan lainnya.
Langkah 3: Identifikasi Kegiatan Arus Kas
- Identifikasi Kegiatan Operasi, Investasi, dan Pendanaan: Pisahkan transaksi keuangan menjadi tiga kategori utama: operasi (aktifitas utama bisnis), investasi (pembelian atau penjualan aset), dan pendanaan (penerimaan atau pembayaran pinjaman dan ekuitas).
Langkah 4: Pencatatan Transaksi
- Catat Transaksi: Catat setiap transaksi ke dalam laporan arus kas sesuai dengan kategorinya. Untuk metode langsung, catat secara rinci setiap penerimaan dan pengeluaran kas. Untuk metode tidak langsung, koreksi laba bersih dengan menambah atau mengurangkan item-item tertentu yang tidak mempengaruhi kas.
Langkah 5: Penyesuaian Laba Bersih
- Penyesuaian Laba Bersih (Hanya untuk Metode Tidak Langsung): Jika Anda menggunakan metode tidak langsung, buat penyesuaian terhadap laba bersih untuk menghilangkan unsur-unsur yang tidak mempengaruhi kas, seperti penyusutan dan perubahan dalam piutang dan utang.
Langkah 6: Perhitungan Total Arus Kas
- Perhitungan Total Arus Kas: Hitung total arus kas bersih dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan. Tambahkan atau kurangkan total tersebut dari saldo awal kas untuk mendapatkan saldo akhir kas.
Langkah 7: Penyusunan Laporan Arus Kas
- Penyusunan Laporan Arus Kas: Sajikan hasil perhitungan dalam format laporan arus kas yang standar. Laporan ini biasanya terdiri dari tiga bagian: arus kas dari kegiatan operasi, investasi, dan pendanaan, bersama dengan saldo awal dan akhir kas.
Langkah 8: Analisis dan Interpretasi
- Analisis dan Interpretasi: Analisis laporan arus kas untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan, likuiditas, dan kecukupan kas. Perhatikan tren dan perubahan yang signifikan dalam arus kas dari periode ke periode.
Langkah 9: Pelaporan dan Publikasi
- Pelaporan dan Publikasi: Publikasikan laporan arus kas bersama dengan laporan keuangan lainnya. Sajikan informasi dengan cara yang jelas dan dapat dimengerti oleh pemangku kepentingan perusahaan.
Menyusun laporan arus kas secara teliti adalah kunci untuk memahami dan memantau aliran kas suatu perusahaan, yang penting untuk pengambilan keputusan keuangan yang cerdas.
Baca juga: Terangkan yang dimaksud dengan Permintaan