Antibodi menghadapi bakteri yang menyerang tubuh dengan cara

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Antibodi menghadapi bakteri yang menyerang tubuh dengan cara, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

❤Soal:

Antibodi menghadapi bakteri yang menyerang tubuh dengan cara

❤Jawaban:

Antibodi menghadapi bakteri yang menyerang tubuh dengan cara:

  • Mengikat antigen pada permukaan bakteri. Antigen adalah molekul yang terdapat pada permukaan bakteri yang dapat dikenali oleh antibodi. Ketika antibodi berikatan dengan antigen, hal ini akan menyebabkan bakteri menjadi tidak aktif dan mudah dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh.
  • Menyebabkan fagositosis. Fagositosis adalah proses sel darah putih menelan bakteri. Antibodi dapat membantu fagositosis dengan cara menempel pada bakteri dan menandai bakteri tersebut sebagai benda asing.
  • Mengaktifkan sistem komplemen. Sistem komplemen adalah sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari berbagai protein. Antibodi dapat mengaktifkan sistem komplemen dengan cara berikatan dengan antigen pada permukaan bakteri. Aktivasi sistem komplemen akan menyebabkan terjadinya berbagai reaksi yang dapat menghancurkan bakteri.

Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang cara antibodi menghadapi bakteri:

Mengikat antigen pada permukaan bakteri

Antibodi memiliki dua bagian, yaitu bagian Fab dan bagian Fc. Bagian Fab adalah bagian yang dapat berikatan dengan antigen. Bagian Fc adalah bagian yang dapat berikatan dengan sel darah putih. Ketika antibodi berikatan dengan antigen pada permukaan bakteri, hal ini akan menyebabkan bakteri menjadi tidak aktif. Hal ini karena antibodi dapat menghalangi bakteri untuk melakukan fungsinya, seperti menempel pada sel inang atau memproduksi toksin.

Menyebabkan fagositosis

Fagositosis adalah proses sel darah putih menelan bakteri. Sel darah putih yang berperan dalam fagositosis adalah neutrofil dan makrofag. Antibodi dapat membantu fagositosis dengan cara menempel pada bakteri dan menandai bakteri tersebut sebagai benda asing. Ketika neutrofil atau makrofag mendeteksi antibodi yang berikatan dengan bakteri, neutrofil atau makrofag akan segera bergerak ke arah bakteri tersebut. Neutrofil atau makrofag kemudian akan mengeluarkan pseudopodia (kaki palsu) untuk mengelilingi bakteri. Setelah bakteri terkelilingi oleh pseudopodia, neutrofil atau makrofag akan membentuk vakuola fagosit yang mengelilingi bakteri. Bakteri kemudian akan dicerna oleh neutrofil atau makrofag.

Baca juga  Perhatikan gambar kelainan pada tulang berikut! Jelaskan kelainan yang terjadi berdasarkan gambar tersebut dan penyebabnya

Mengaktifkan sistem komplemen

Sistem komplemen adalah sistem pertahanan tubuh yang terdiri dari berbagai protein. Sistem komplemen dapat membantu melawan infeksi bakteri, virus, dan jamur. Antibodi dapat mengaktifkan sistem komplemen dengan cara berikatan dengan antigen pada permukaan bakteri. Aktivasi sistem komplemen akan menyebabkan terjadinya berbagai reaksi yang dapat menghancurkan bakteri.

Reaksi yang dapat terjadi akibat aktivasi sistem komplemen antara lain:

  • Opsonisasi. Opsonisasi adalah proses di mana bakteri dilapisi oleh protein komplemen. Lapisan protein komplemen akan membuat bakteri lebih mudah difagositosis oleh sel darah putih.
  • Lisis. Lisis adalah proses pecahnya bakteri. Lisis dapat terjadi akibat aktivasi protein komplemen yang disebut C5a.
  • Aglutinasi. Aglutinasi adalah proses penggumpalan bakteri. Aglutinasi dapat terjadi akibat aktivasi protein komplemen yang disebut C3b.

Dengan berbagai cara tersebut, antibodi dapat membantu tubuh melawan infeksi bakteri.

Baca juga: Vaksinasi tergolong ke dalam usaha dalam membentuk kekebalan