6 Macam Gerakan Kapal di Laut 

Posted on

Apakah Anda sedang mencari macam gerakan kapal di laut , jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

Kapal mengalami enam gerakan, yaitu:

  1. Heaving adalah gerakan kapal naik turun di atas permukaan air. Gerakan ini disebabkan oleh gelombang laut dan daya dorong dari mesin kapal.
  2. Swaying adalah gerakan kapal ke kiri dan kanan. Gerakan ini disebabkan oleh arus laut dan angin.
  3. Yawing adalah gerakan kapal berputar ke kiri dan kanan. Gerakan ini disebabkan oleh angin dan arus laut.
  4. Rolling adalah gerakan kapal berputar ke kiri dan kanan pada poros longitudinalnya. Gerakan ini disebabkan oleh gelombang laut.
  5. Pitching adalah gerakan kapal naik turun pada poros vertikalnya. Gerakan ini disebabkan oleh gelombang laut.
  6. Shearing adalah gerakan kapal miring ke kiri dan kanan. Gerakan ini disebabkan oleh angin dan arus laut.

Gerakan kapal dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu:

  • Bentuk kapal. Bentuk kapal yang ramping dan memiliki rasio panjang-lebar yang tinggi akan lebih stabil di laut.
  • Ukuran kapal. Kapal yang besar akan lebih stabil daripada kapal yang kecil.
  • Berat kapal. Kapal yang berat akan lebih stabil daripada kapal yang ringan.
  • Muatan kapal. Muatan yang seimbang akan membuat kapal lebih stabil.
  • Gelombang laut. Gelombang laut yang tinggi akan membuat kapal lebih sulit untuk dikendalikan.
  • Angin. Angin yang kencang akan membuat kapal lebih sulit untuk dikendalikan.
  • Arus laut. Arus laut yang kuat akan membuat kapal lebih sulit untuk dikendalikan.

Gerakan kapal yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti:

  • Kapal menjadi sulit untuk dikendalikan.
  • Kapal menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.
  • Kapal menjadi lebih sulit untuk bersandar di pelabuhan.
  • Kapal menjadi lebih sulit untuk dievakuasi jika terjadi kecelakaan.
Baca juga  Bagian laut yang digunakan untuk pelabuhan kapal disebut?

Untuk mengurangi gerakan kapal, dapat dilakukan berbagai hal, seperti:

  • Memperkuat struktur kapal.
  • Memasang stabilisator.
  • Membatasi jumlah muatan.
  • Menghindari berlayar di laut yang bergelombang tinggi.
  • Menghindari berlayar di laut yang berangin kencang.
  • Menghindari berlayar di laut yang memiliki arus kuat.

Baca juga: Prinsip-prinsip dinamika benda terapung