Thaharah: Pengertian, Hukum, Macam, Hikmah, Jenis Air dan Tata Carannya

Posted on

Apakah Anda sedang mencari pengertian thaharah, hukum thaharah, macam thaharah, hikmah thaharah, jenis air untuk thaharah dan tata cara thaharah, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah!

Thaharah Pengertian Hukum Macam Hikmah Jenis Air dan Tata Carannya

Pengertian Thaharah

Thaharah menurut bahasa berarti bersuci. Sementara menurut istilah, thaharah yaitu berarti suci dari hadas dan najis, yang mana berada dalam keadaan suci setelah berwudu, (untuk hadas kecil), atau mandi (untuk hadas besar) dan tayamum bila dalam keadaan terpaksa. Bersuci dari najis meliputi suci badan, pakaian, tempat, dan lingkungan yang menjadi tempat beraktivitas bagi kita semua.

Dalam surat Al-Maidah ayat 6 tertulis bahwa, “Hai orang-orang beriman, apabila kalian hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku, dan sapulah kepala kalian, kemudian basuh kaki sampai kedua mata kaki.” 

Ada pula dijelaskan dalam surat Al-Baqrah ayat 222 yang berisikan, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” 

Selain itu, dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Allah tidak menerima sholat yang tidak disertai dengan bersuci.” Dari penggalan ayat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa thaharah hukumnya wajib,

Hukum Thaharah

Hukum thahârah (bersuci) ini adalah wajib, khususnya bagi orang yang akan melaksanakan shalat. Bersih dari najis dan menghilangkannya merupakan suatu kewajiban bagi yang tahu akan hukum dan mampu melaksanakannya. Allah SWT berfirman:

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ

Artinya: “Dan bersihkanlah pakaianmu”. (QS.Al-Muddassir: 4)

Lalu terdapat juga dalam surah berikut ini:

اَنۡ طَهِّرَا بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡعٰكِفِيۡنَ وَالرُّکَّعِ السُّجُوۡدِ….

…An tahhiraa Baitiya littaaa’ifiina wal’aakifiina warrukka’is sujuud Artinya: “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!! (Qs. Al Baqarah: 125)

Baca juga  Mengapa Nabi Yunus As ditelan ikan

Sementara bersih dari hadas merupakan suatu kewajiban yang sekaligus sebagai syarat sah shalat. Hal ini berdasarkan pada sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam: “Shalat tidak diterima tanpa -didahului dengan bersuci.” (HR. Muslim no. 224)

Macam-Macam Thaharah

Terdapat dua macam thaharah yang perlu diketahui, diantaranya adalah:

#1 Thaharah ma’nawiyah

Thaharah ma’nawiyah adalah bersuci rohani. Berarti anak perlu membersihkan diri dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, riya dan sifat lainnya yang dibenci Allah SWT. Thaharah satu ini akan berkaitan dengan thaharah satunya, Sebab sebelum melakukan thaharah satunya yang disebut thaharah hissiyah, kita tentunya harus dalam keadaan bersih dan suci dari segala penyakit hati terlebih dahulu.

#2 Thaharah hissiyah

Thaharah hissiyah berarti bersuci jasmani atau membersihkan bagian tubuh dari sesuatu yang terkena najis (segala jenis kotoran) dan juga hadas (kecil dan besar). Pada thaharah jenis ini, anak bisa melakukannya menggunakan air seperti berwudhu, tayamum, atau mandi wajib.

Hikmah Thaharah

Thaharah terbagi menjadi dua, yakni bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Bersuci dari najis dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan tingkatan najis: berat (mughalladhah), sedang (mutawassithah), atau ringan (mukhaffafah).

Dikutip dari NU Online, ada empat hikmah tentang disyariatkannya thaharah sebagaimana disarikan dari kitab al-Fiqh al-Manhaji ‘ala Madzhabil Imam asy-Syafi‘i karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan ‘Ali asy-Asyarbaji.

Pertama, bersuci merupakan bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia. Manusia memiliki kecenderungan alamiah untuk hidup bersih dan menghindari sesuatu yang kotor dan jorok. Karena Islam adalah agama fitrah, maka ia pun memerintahkan hal-hal yang selaras dengan fitrah manusia.

Kedua, menjaga kemuliaan dan wibawa umat Islam. Orang Islam mencintai kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak menginginkan umatnya tersingkir atau dijauhi dari pergaulan lantaran persoalan kebersihan. Seriusnya Islam soal perintah bersuci ini menunjukkan komitmennya yang tinggi akan kemuliaan para pemeluknya.

Baca juga  Apa tujuan dan manfaat mempelajari Sejarah Islam

Ketiga, menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan bagian paling penting yang memelihara seseorang dari terserang penyakit. Ragam penyakit yang tersebar umumnya disebabkan oleh lingkungan yang kotor. Karena itu tidak salah pepatah mengungkapkan, “kebersihan adalah pangkal kesehatan”.

Keempat, menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah: tidak hanya bersih tapi juga suci. Dalam shalat, doa, dan munajatnya, seorang hamba memang seharusnya dalam keadaan suci secara lahir batin, bersih jasmani dan rohani, karena Allah yuhhibbut tawwabina yayuhibbul mutathahhirina ( Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan menyucikan diri).

Jenis Air Untuk Thaharah

Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah air bersih (suci dan mensucikan) yang turun dari langit atau keluar dari bumi dan belum pernah dipakai bersuci, di antaranya:

Air hujan
Air sumur
Air laut
Air sungai
Air salju
Air telaga
Air embun

Tata Cara Thaharah

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, thaharah bisa dilakukan untuk menyucikan diri dari najis dan hadas melalui wudhu, tayamum, dan mandi wajib. Berikut tata cara yang bisa ketahui:

#1 Berwudhu

Menurut syara’, thaharah dengan berwudhu dimaksudkan untuk menghilangkan hadas kecil ketika akan salat. Sebagaimana yang diketahui, syarat sah menunaikan salat adalah melakukan wudhu. Thaharah wudhu dilakukan dengan membaca niat terlebih dahulu.

Adapun niatnya ialah:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuu’a liraf’il-hadatsil-ashghari fardhal lillaahi ta’aalaa.

Artinya: Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah.

Lalu setelah membacakan niat, dilanjutkan menyelesaikan fardu wudhu enam perkara yaitu membasuh seluruh muka, membasuh kedua tangan sampai siku-siku, mengusap sebagian rambut kepala, membasuh kedua belah kaki sampai mata kaki, tertib yang artinya mendahulukan mana yang harus dahulu dan mengakhirkan yang harus diakhiri.

#2 Tayammum

Thaharah tayamum biasanya digunakan untuk seseorang yang tak bisa melakukan wudhu atau mandi wajib, misalnya seperti tidak ada air atau sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk berwudhu atau mandi wajib. Syarat melakukan tayamum sendiri diantaranya menggunakan tanah yang suci tidak tercampur benda lain. Setelahnya memulai dengan niat sebagai berikut:

Baca juga  Sebuah perbuatan tercela gaya baru berupa menyebar berita bohong dengan sarana media sosial seperti

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitut tayammuma lisstibaahatishsholaati fardhol lillaahi taala.

Artinya: Saya niat tayammum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah.

Setelah membaca niat, melanjutkan tayammum dengan meletakkan dua belah tangan ke atas debu misalnya debu yang ada pada kaca atau tembok, lalu usapkan ke muka.

Selanjutnya mengusap dua belah tangan hingga siku, dilanjutkan memindahkan debu kepada anggota tubuh yang diusap. Perlu diperhatikan, maksud dari mengusap di sini berbeda dengan wudhu menggunakan air. Cukup dengan menyapukan saja sudah cukup.

#3 Mandi wajib

Mandi menjadi syarat murni untuk bersuci. Meski terlihat bersih, namun bukan berarti setelah mandi kita sudah suci. Melakukan mandi wajib haruslah dibarengi dengan membaca niat untuk menyucikan diri dari hadas kecil maupun besar. Adapun niatnya adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’il-hadatsil-akbari fardhal lillaahi ta’aala.

Artinya: Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah.

Menurut madzhab Syafi’i, ketika membaca niat harus dibarengi menyiram tubuh dengan air secara merata. Selanjutnya mengguyur seluruh bagian luar badan, tak terkecuali rambut dan bulu-bulunya. Sedangkan bagian tubuh tersebut harus dengan air mengalir, bukan diguyur..

Baca Juga Wudhu: Pengertian, Ayat dan Hadist, Keistimewaan, Rukun, Syarat sah, dan Sunnahnya,

Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang Thaharah: Pengertian, Hukum, Macam, Hikmah, Jenis Air dan Tata Carannya. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Agama berikutnya. Dapatkan informasi-informasi menarik mengenai hosting terbaik, jasa pembuatan website dan website gratis, Software VPN terbaik, tempat wisata favorit, jasa iklan google, harbolnas, HP Terbaik 2 jutaan, tips investasi emas, tips investasi pada forex tanpa trading, asuransi mobil, dan Indonesia culture.