Apakah Anda sedang mencari Tembung Seroja : Pengertian, Fungsi dan Contoh, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.
Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.
Dalam Bahasa Jawa dikenal istilah tembung saroja. Tembung ini merupakan susunan dua kata yang memiliki arti yang sama. Tembung saroja memiliki fungsi tersendiri, yakni memperkuat dan menegaskan arti dari kata pertama yang diucapkan.
Beberapa tembung saroja yang sering diucapkan yakni ayem tenrem, tepo sliro, budi pekerti, andhap asor, bkala suta, dan lainnya.
Pengertian Tembung Seroja
Menurut Kamus Linguistik karya Harimurti Kridalaksana, tembung saroja adalah gabungan kata, kata majemuk. Sementara itu, mengutip situs Pemkot Solo, tembung saroja terdiri dari dua kata yaitu tembung yang berarti kata, dan saroja yang berarti rangkap.
Oleh karenanya tembung saroja memuat dua kata yang memiliki arti sama maupun hampir sama yang dipakai bersamaan.
Fungsi Tembung Saroja
Bagi sebagian besar masyarakat Jawa yang setiap hari menggunakan bahasa Jawa, secara sadar maupun tidak sadar pasti sering menggunakan tembung-tembung saroja.
Fungsi dari tembung saroja itu sendiri adalah untuk menguatkan dan menegaskan (mbangetake) arti kata yang pertama. Beberapa tuladhane tembung saroja yang sering digunakan adalah budi pekerti, andhap asor, ayem tentrem dan lainnya.
Contoh Tembung Saroja
- Pait getir
- Pati urip
- Labuh pati
- Jejel riyel
- Bandha beya
- Utang silih
- Mudha taruna
- Welas Asih
Contoh Kalimat dengan Tembung Saroja
- Jabang bayi iku nangis wae nyuwun mimik susu, artinya bayi itu menangis dan meminta susu.
- Welas asih kang room ibu iku sedawane urip, artinya belas kasihan ibu itu seumur hidup.
- Murid-murid kudu duwe tata krama marang guru, artinya siswa harus memiliki perilaku yang baik terhadap guru mereka.
Baca juga : Apa itu kinanthi tegese
Demikian yang dapat Teknik area bagikan, tentang Tembung Seroja : Pengertian, Fungsi dan Contoh. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi www.teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Sosial Budaya berikutnya.