Apakah Anda sedang mencari standar lebar jalan tol, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Karena pada artikel kali ini kami akan membagikan lebar standard jalan tol, ukuran lebar jalan tol.
Jangan lupa subscribe channel youtube kami!
Standar Lebar Jalan Tol
Dalam melakukan pembangunan sebuah proyek jalan tol, harus dipenuhi beberapa prosedur yang dibuat. Prosedur tersebut dibuat dan disepakati guna membuat jalan tol aman dan nyaman digunakan. Terlebih lagi, prosedur dalam pembuatan jalan tol harus dipenuhi agar tidak ada korban jiwa yang menggunakan jalan tol.
Menurut badan statistik Badan Kesehatan Dunia atau WHO, setidaknya pada tahun 2015 terdapat 1,2 juta orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan tol di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, data Kepolisian Republik Indonesia menyebutkan bahwa setiap jam ada 3 orang yang meninggal akibat kecelakaan di jalan. Dalam pembangunan jalan tol memang memerlukan perhitungan yang baik. Standar lebar jalan tol juga harus diperhatikan. Jalan tol yang memiliki lebar jalan yang sempit sangat rentan terjadi kecelakaan.
Selain lebar jalan tol yang harus memenuhi standar yang telah ditetapkakementrian n, hal yang perlu diperhatikan juga adalah geometrik dari jalan tol. Standar geometri jalan tol di sini berupa ketentuan geometri jalan utama, adanya jalan penghubung atau ramp, geometri pelataran tol dan gerbang tol, simpangsusun, serta adanya tempat istirahat dan tempat pelayanan bagi para pengguna. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Pengatur Jalan Tol melalui prosedur yang telah ditetapkan membuat sebuah standar SNI jalan tol di Indonesia.
Di Indonesia, sebuah jalan tol yang memenuhi syarat dan standar setidaknya harus memenuhi lebar jalan yang telah ditetapkan. Sebuah jalan tol yang baik dan memenuhi peraturan setidaknya mempunyai lebar jalan tol yang memadai. Standar lebar jalan tol Indonesia adalah berbeda-beda. Jalan tol pertama di Indonesia misalnya, yaitu jalan tol Jagorawi, memiliki lebar jalan yang tidak sama rata di beberapa ruas. Jalan tol Jagorawi memiliki dua jalur. Setiap jalurnya memiliki empat lajur. Lantas, lebar jalan tol berapa meter di Jagorawi?
Di jalan tol tersebut, karena adanya ketidaksamaan lebar jalan tol di setiap ruasnya menjadikan lebar jalan tol Jagorawi memiliki lebar yang tidak sama. Lebar jalan tol Jagorawi di setiap lajurnya berkisar dari 3,50 meter hingga 3,75 meter. Kualitas kelebaran tol Jagorawi merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.
Sejalan tol pertama yang dibangun di Indonesia, jalan tol Jagorawi bisa menjadi sebuah jalan tol percontohan di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak jalan tol yang dibangun di Indonesia yang memiliki kualitas bahkan lebih baik dibandingkan dengan jalan tol Jagorawi.
Jalan tol Jogja – Bawen misalnya. Jalan tol ini memiliki lebar jalan yang berbeda dengan jalan tol Jagorawi. Jalan tol yang menghubungkan daerah Jogjakarta dengan Bawen, Jawa Tengah ini dibangun pada tahun 2019. Berapa lebar jalan tol tersebut? Setidaknya, lebar jalan tol Jogja – Bawen membutuhkan sebanyak 23 meter secara total untuk besaran jalur dan lajurnya saja. Sedangkan kebutuhan akan lebar jalan tol dan kebutuhan akan tanahnya sebanyak 60 meter.
Sebagai salah satu failitas terpenting, sudah menjadi tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Kebutuhan akan jalan tol semakin intens seiring bertambahnya jumlah kendaraan di Indonesia.
Dalam melakukan pembangunan sebuah proyek jalan tol, dibutuhkan keseriusan. Hal ini sangat penting diperhatikan. Sebuah jalan tol yang berkualitas akan sangat membantu masyarakat dalam melakukan mobilisasi dan mempermudah kegiatan sehari-harinya. Standar lebar jalan tol merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Semakin lebar sebuah jalan tol, maka akan semakin baik sebuah jalan tol untuk digunakan.
Baca juga: Konstruksi Jalan Tol, Solusi Mobilisasi Tanpa Hambatan
Penutup
Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang Standar Lebar Jalan Tol, Wajib Perhatikan Ini!. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel teknik sipil berikutnya.
