Rumus membaca kitab kuning

Posted on

Apakah Anda sedang mencari Rumus membaca kitab kuning, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Jangan lupa berdoa biar ilmunya berkah!

rumus membaca kitab kuning

soal: Rumus membaca kitab kuning

jawaban:

Siapa yang tidak ingin memiliki kemampuan membaca kitab kuning? Penulis yakin, siapa pun memiliki keinginan agar supaya memiliki kemampuan membaca kitab kuning dengan kilat. Namun masalahnya, sudahkah Anda mengetahui komponen-komponen penting yang menjadi alat atau jembatan yang mengantarkan Anda menuju tujuan?

Kalau Anda belum mengetahui komponen-komponen kunci agar memiliki kemampuan baca kitab kuning dengan cepat, segeralah ketahui rumus-rumus kunci agar Anda segera keluar dari masalah itu.

Komponen penting yang perlu Anda kuasai agar mampu membaca kitab kuning dengan cepat di antaranya:

1. Kuasai kosa kata kitab kuning

Kosa kata menjadi komponen penting bagi siapa saja yang ingin memiliki kemampuan baca kitab kuning dengan cepat. Semakin banyak kosa kata bahasa arab yang Anda kuasai, semakin cepat pula tercepai keinginan Anda (mampu baca kitab kuning).

Tapi bukan sembarang kosa kata bahasa arab yang perlu anda kusai. Melainkan, kuasailah kosa kata arab yang banyak diulang dalam bahasa kitab. Untuk mengetahui kosa kata yang sering diulang dalam bahasa kitab kuning.

2. Belajar Ilmu Gramatika Praktis (teori dan praktek)

Tidak cukup hanya banyak hafal kosa kata untuk dapat bisa baca kitab kuning dengan benar. Tentu saja dibutuhkan alat atau ilmu yang dapat menyusun kosa kata yang sudah Anda hafal supaya jadi sebuah kalam. Karenanya ilmu Nahwu dan Shorof di sini dibutuhkan.

Namun banyak para santri yang ada di pesantren, belajar Nahwu dan Shorof, masih memakai metode lama. Apa maksud dari metode lama, yaitu banyak teori minim praktek. Praktek yang dimaksud adalah banyak baca kitab kuning (latihan baca).

Baca juga  Qurban: Pengertian, Hukum, Keutamaan, Hikmah, Waktu Penyembelihan dan Yang Berhak Menerimannya

Karena hanya banyak belajar teori, akhirnya santri yang cara belajarnya masih memakai model jadul ini disuruh baca kitab kuning tidak bisa. Menagapa? Karena mereka tidak biasa baca kitab kuning kosongan (tanpa harakat dan makna). Maka supaya tidak terjebak dalam kondisi yang begitu perlu diterapkan pembelajaran yang seimbang antara teori dan praktek.

Ilmu Nahwu: Lafaz المياه adalah kalimat isim, isimnya isim makrifat. Bila ada isim makrifat di awal kalam maka ikrobnya rofak karena jadi mubtada’ (awalan). Tanda rofaknya harakat dammah karena jamak taksir.

Ilmu Shorof: Lafaz  المياه merupakan shighot kalimat isim yang tidak bisa ditashrif (isim jamid) artinya jamak “beberapa arti”.

التي adalah isim maushul, hukumnya isim ini adalah mabni (tidak bisa dirubah harakat akhirnya), dan tidak ada ikrobnya (لا محل لها من الاعراب)

يجوز adalah fiil mudhori’ (kata kerja yang memiliki waktu sekarang atau yang akan datang). Hukumnya mu’rob (harakat akhirnya bisa dirubah sesuai dengan perintah (amil)). I’robnya rofak tandanya dhommah.

بها itu ada dua kalimat yang satu ب merupakan huruf jar sedangkan ها adalah isim zomir (kata ganti) dan hukumnya mabni (tidak bisa dirubah harakat akhirnya)

Ilmu Nahwu: التطهير adalah kalimat isim, hukumnya rofak karna jadi fail (pelaku) dari lafaz يجوز, tanda rofaknya dhommah karena isim mufrod.

Ilmu Shorof: التطهير shighatnya adalah isim masdar artinya (bersuci)

Ilmu Nahwu: سبع adalah kalimat isim, ikrobnya rofak karena jadi khobar dari lafaz المياه, tanda rofaknya dhommah karena isim mufrod.

Ilmu Shorof: سع adalah isim jamid (isim yang tidak dapat ditashrif) dan termasuk isim adat (hitungan).

مياه adalah kalimat isim, ikrobnya jer karena jadi mudhof ilaih dari lafaz سبع, tanda jernya kasroh karena jamak taksir munshorif. (jamak taksir yang bisa terima tanwin).

Baca juga  Kalimat Tasbih, Tahmid, Takbir: Pengertian, Lafal dan Keutamaannya

Baca juga: Apa arti dari Khadiqotun, mawqifun dan sayyaroh

Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentangRumus membaca kitab kuning. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi [DOMAIN BLOG], semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel Agama berikutnya.