5 Dampak Negatif Pembangunan Jalan Tol di Indonesia

Posted on

Apakah Anda sedang mencari dampak negatif pembangunan jalan tol di Indonesia, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat. Karena pada artikel kali ini kami akan membagikan dampak negatif pada pembangunan jalan tol di Indonesia.

Jangan lupa subscribe channel youtube kami!

Sesungguhnya setiap program yang dilakukan pemerintah termasuk pembangunan jalan tol pasti memiliki sisi negatif maupun positif. Tinggal bagaimana pihak-pihak yang berwenang paling tidak bisa meminimalisir kerugian dari pembuatan jalan tol tersebut. Agar nantinya tak banyak orang yang harus dikorbankan akibat dampak buruk pembangunan jalan tol di Indonesia. Tidak, itu tidak seharusnya terjadi di negara kita. Sebagai warga Indonesia yang setiap hari selalu melewati jalann ketika berkendara, kamu harus tau berikut beberapa dampak negatif pembangunan jalan tol di Indonesia.

dampak negatif pembangunan jalan tol di Indonesia

Dampak Negatif Pembangunan Jalan Tol di Indonesia di Berbagai Tempat

Mungkin adanya jalan tol bisa mengurangi Kemacetan yang sering terjadi di kota-kota besar Indonesia. Akan tetapi, di sisi lain justru kehadiran jalan tol bisa menghasilkan dampak negatif terutama dari sisi lingkungan. Lalu apa saja dampak negatif tersebut? Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Berkurangnya Daerah Resapan Air

Tentu saja jalan tol bukan langsung simsalabim menjadi jalan tol, melainkan dahulunya bisa saja merupakan daerah persawahan yang merupakan daerah resapan air yang bermanfaat bagi warga-warga yang ada di wilayah sana. Jika tol dibangun maka secara otomatis daerah resapan tersebut menjadi hilang.

Baca juga  Konstruksi Jalan Tol, Solusi Mobilisasi Tanpa Hambatan

Hal seperti ini pernah terjadi di Daerah Kramas yang dahulunya terdapat resapan air yang berupa sawah tadah hujan, namun setelah adanya jalan tol justru mengakibatkan berkurangnya daerah resapan air di daerah tersebut.

2. Tarif Tol Dianggap Terlalu Mahal

Menurut sebagian orang, terutama para supir-supir truk tarif tol saat ini dianggap terlampau mahal dan memberatkan bagi pengendara.

Sekalipun Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah berupaya semaksimal mungkin agar tarif tol menjadi lebih terjangkau namun pada faktanya, hingga saat ini masih ada saja keluhan dari masyarakat mengenai biaya restribusi harus mereka bayarkan. Tarif yang terlalu mahal secara otomatis membuat pendapatan warga menjadi berkurang.

3. Merugikan Petani

Selanjutnya, dampak negatif pembangunan jalan tol di Indonesia adalah membuat para petani yang biasa bercocok tanam di daerah tersebut kini menjadi merugi. Pasalnya sawah yang biasa mereka gunakan untuk mengais rezeki tiba-tiba saja sawah mereka dirubah menjadi jalan tol yang dilalui berbagai Kendaraan roda empat.

Memang pembangunan tersebut bertujuan baik untuk mengurangi Kemacetan, tetapi jika harus mengorbankan rakyat kecil maka hal tersebut sesungguhnya tidak perlu dilakukan.

4. Warga Bisa Kehilangan Rumah Mereka

Pembangunan jalan tol juga bisa menimbulkan kerugian dari sisi perumahan. Karena bisa saja rumah yang mereka tinggali bukan tidak mungkin bakalan di gusur untuk digantikan dengan jala tol. Bukan sekadar itu saja, bahkan jarak 500 meter dari pembangunan jalan tol tersebut pasti juga bakal merasakan dampaknya.

Terutama gangguan kebisingan klakson dan deru mesin dari kendaraan-kendaraan tol yang membuat waktu istirahat menjadi terganggu terutama pada siang hari.

5. Menimbulkan Ketimpangan Sosial

Berikutnya, kerugian jalan tol dapat menimbulkan ketimpangan sosial antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Memang tol dibangun agar bisa digunakan oleh siapa saja. Tak peduli masyarakat kota maupun desa. Namun, jika dipikir-pikir logikanya jika tol hanya boleh dilalui oleh kendaraan roda empat maka kemungkinan besar bahwa pengendara tersebut adalah orang kota, meskipun di zaman sekarang orang desa pun bisa saja memiliki mobil.

Baca juga  Ukuran Standar Lebar Jalan Tol, Wajib Perhatikan Ini!

Tentu hal ini menimbulkan ketimpangan sosial dan saling iri antara masyarakat desa dan kota. Masyarakat desa menganggap jika jalan tol hanya berguna untuk kaum urban, sama sekali tak berguna untuk masyarakat desa yang belum tentu bisa merasakan jalan tol yang sudah dibangun. Padahal seperti itu tak seharusnya terjadi lagi karena berpotensi menimbulkan konflik.

Pembangunan infrastruktur jalan tol memang tak sepenuhnya salah. Pemerintah pun bertujuan baik agar tingkat kemacetan di Indonesia menjadi menurun. Selain itu dengan dibangunnya jalan tol diharapkan waktu tempuh perjalanan menjadi jauh lebih cepat. Namun jika melihat fakta yang ada, tak selalu kehadiran jalan tol menimbulkan dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Seperti apa yang sudah dijelaskan di atas, bahwa pada kenyataannya juga banyak masyarakat terutama dari golongan bawah yang merasakan kerugian atas pembangunan jalan tol yang sudah dilakukan. Mulai dari kehilangan lapangan pekerjaan, kehilangan tempat tinggal, hingga menimbulkan potensi konflik yang berkepanjangan.

Dan juga yang tidak kalah penting Pemerintah dan juga pihak-pihak yang terkait diharapkan mampu setidaknya meminimalisir dampak dan kerugian yang ada. Walaupun tak sepenuhnya 100% bisa dihilangkan. Mengingat setiap proyek pembangunan pasti bisa menimbulkan dampak bagi lingkungan maupun masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah tersebut. Tinggal bagaimana pemerintah bisa mengambil peran untuk bisa membuat program yang dijalankan bisa menguntungkan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Baca juga Dampak Positif Pembangunan Jalan Tol di Indonesia

Penutup

Demikian yang dapat Teknik Area bagikan, tentang 5 dampak negatif pembangunan jalan tol di Indonesia. Sekian dan terima kasih telah mengunjungi teknikarea.com, semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi di artikel teknik sipil berikutnya.

Baca juga  6+ Prosedur Dan Proses Tender Pengadaan Barang Untuk Pemerintah