Dalam Membelanjakan Harta, Kita Dilarang Berlebih-Lebihan dan Juga Dilarang Berbuat Kikir, Akan Tetapi Bersikap Terengah-Engah. Tunjukan Dalil yang Menyatakan Hal Demikian

Posted on

Apakah Anda sedang mencari dalam membelanjakan harta, kita dilarang berlebih-lebihan dan juga dilarang berbuat kikir, akan tetapi bersikap terengah-engah. Tunjukan dalil yang menyatakan hal demikian, jika iya? maka Anda berada di website yang tepat.

Semoga artikel berikut ini dapat bermanfaat.

❤️Soal:

Dalam membelanjakan harta, kita dilarang berlebih-lebihan dan juga dilarang berbuat kikir, akan tetapi bersikap terengah-engah. Tunjukan dalil yang menyatakan hal demikian!

❤️Jawaban:

Dalam Islam, prinsip pengelolaan harta yang seimbang, adil, dan tidak berlebihan adalah sangat ditekankan. Terdapat beberapa ayat dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menyoroti prinsip-prinsip ini. Berikut adalah beberapa contohnya:

  1. Larangan Berlebih-lebihan (Israf):

Al-Quran Surat Al-A’raf (7:31): “Hai anak cucu Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”

Ayat ini menekankan pentingnya berbelanja dan berpakaian dengan bijak tanpa berlebihan.

  • Larangan Berbuat Kikir:

Al-Quran Surat Al-Isra (17:29): “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu yang terikat pada lehermu, dan janganlah kamu lepaskan tanganmu itu ke seluruh keluasan (untuk meminta-minta) dan janganlah kamu (pula) menjadikan tanganmu terikat seketat-ketatnya ke lehermu, nanti kamu menjadi tercela dan dalam keadaan sempit.”

Ayat ini mengingatkan agar tidak berlaku kikir dan menjalani kehidupan dalam keterbatasan yang ekstrim.

  • Larangan Terengah-engah (Tabzir):

Al-Quran Surat Al-Isra (17:26-27): “Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat haknya dan kepada orang miskin dan kepada anak yatim. Dan janganlah kamu berbelanja secara boros. Sesungguhnya orang yang boros adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”

Ayat ini menegaskan agar tidak melakukan pemborosan (tabzir) dalam pengelolaan harta dan memperingatkan tentang akibat-akibat buruk dari tindakan boros.

Baca juga  Sebut dan Jelaskan Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Perilaku Kerja Keras

Dalam hadis, Nabi Muhammad SAW juga memberikan petunjuk tentang pentingnya berbelanja dan beramal dengan bijak. Beliau bersabda:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka janganlah ia merugikan tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia menyambung silaturahim, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (Sahih Bukhari)

Pengelolaan harta yang seimbang antara menghindari pemborosan dan kikir serta sikap yang terengah-engah adalah prinsip-prinsip penting dalam Islam yang menekankan pentingnya menghormati, berbagi, dan berbelanja dengan bijak.

Baca juga: Islam Melarang Kita untuk Berkhalwah atau Berdua-duan dengan Lawan Jenis yang Tidak Halal Baginya. Sebutkan apa Dampak Negatif dari Berkhalwah